Mengenal Prosedur Operasi Caesar Seperti Istri Gibran Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2019 18:04 WIB
Istri Gibran Rakabuming melahirkan anak kedua secara caesar. Berikut pro dan kontra melahirkan lewat operasi caesar.
Istri Gibran Rakabuming melahirkan anak kedua secara caesar. Berikut pro dan kontra melahirkan lewat operasi caesar. (Pixabay/RitaE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selvi Ananda, istri Gibran Rakabuming Raka melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan. Selvi melahirkan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada Jumat (15/11).

Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta Mardiyanto mengatakan bahwa anggota tim dokter yang menangani persalinan Selvi antara lain dokter Soffin Arfian. Selain itu, menurut dia, tim dokter kepresidenan juga ikut menangani.

Gibran menyebut anak keduanya lahir dengan berat 2,92 kilogram dan panjang 46,5 centimeter. Anak keduanya itu lahir pada pukul 15.46 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selvi melahirkan adik Jan Ethes ini dengan prosedur operasi caesar.

Operasi caesar adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui celah sayatan pada perut serta rahim ibu, biasanya dibuat melintang persis di bawah garis pinggang.

Bagi sebagian pasangan, operasi sesar dianggap sebagai prosedur yang menakutkan. Selain soal biaya, adanya anggapan bahwa menjadi ibu akan lebih utuh jika melahirkan dengan normal.

Dokter spesialis kedokteran dari Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Allison Bryant mengungkapkan bahwa melahirkan secara normal akan membuat mereka merasa jadi ibu seutuhnya. Meski demikian ini tak berarti kalau melahirkan secara caesar tak berarti mengurangi keutuhan jadi ibu.


"Wanita harus mendapat informasi sebanyak mungkin tentang pilihan saat mereka akan melahirkan, sehingga mereka harus punya suara dalam proses tersebut untuk membuat pilihan yang tepat," kata Bryant.

Namun, mengutip Live Science, ada beberapa pro kontra antara melahirkan secara normal dengan operasi caesar.

Melahirkan normal

Pro:
Dalam kondisi normal, tanpa kondisi medis tertentu, proses melahirkan secara normal (vagina atau pervaginam) bisa dilakukan.

Ketika melahirkan secara normal, salah satu keuntungannya adalah proses pemulihan yang lebih cepat dibanding dengan operasi caesar.

Selain itu yang pasti, melahirkan normal juga punya biaya yang lebih rendah. Ibu yang menjalani persalinan pervaginam menghindari operasi besar dan risiko terkait, misalnya perdarahan hebat, jaringan parut, infeksi, reaksi terhadap anestesi dan rasa sakit yang lebih lama.

Ketika pusing dan rasa sakit lebih cepat reda, ibu juga bisa lebih cepat untuk menggendong dan menyusui bayinya.


Kontra:
Selama persalinan normal, ada risiko bahwa kulit dan jaringan kulit di sekitar vagina dapat meregang dan robek saat janin bergerak ke jalan lahir. Jika peregangan dan sobekan makin parah, ada kemungkinan perlu adanya jahitan.

Pada akhirnya ini akan menyebabkan kelemahan atau cedera otot panggul yang mengontrol fungsi urin dan usus.

Beberapa penelitian menemukan bahwa ibu yang melahirkan normal kerap mengalami masalah usus atau inkontinensia urin dibandingkan dengan ibu yang menjalankan operasi sesar. Beberapa masalah seperti risiko kebocoran urin saat batuk, bersin, atau tertawa. Wanita juga kerap mengalami rasa nyeri di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).

ilustrasiFoto: Istockphoto/gorodenkoff
ilustrasi

Melahirkan sesar

Pro:
Melahirkan secara sesar biasanya dilakukan ketika ada masalah medis yang dialami ibu.

Salah satu keuntungannya adalah mereka bisa menjadwalkan tanggal dan waktu kelahiran. Ini juga membuat persalinan lebih mudah dan dapat diprediksi daripada kelahiran normal. Waktunya pun juga dinggap lebih cepat dibanding dengan kelahiran normal.


Kontra:
Perempuan yang melakukan operasi caesar biasanya menginap di rumah sakit lebih lama, rata-rata 2-4 hari.

Selain itu menjalani operasi saat melahirkan juga meningkatkan risiko mengalami lebih banyak keluhan fisik setelah melahirkan, misalnya rasa sakit yang lebih lama atau infeksi di lokasi sayatan operasi.

Bryant mengungkapkan bahwa perempuan yang menjalani operasi caesar biasanya lebih berisiko kehilangan darah dan risiko infeksi. Saat itu juga usus dan kandung kemih bisa terluka saat operasi. Gumpalan darah juga bisa terbentuk saat melahirkan.

Sebuah studi telah menemukan bahwa wanita yang telah menjalani operasi caesar lebih kecil kemungkinannya untuk mulai menyusui dini dibandingkan wanita yang melahirkan secara normal.

Masa pemulihan setelah melahirkan juga lebih lama karena seorang wanita mungkin memiliki lebih banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan di perutnya karena kulit dan saraf di sekitar bekas luka bedahnya membutuhkan waktu untuk sembuh.

Selain itu, kontra lainnya adalah jika perempuan sudah melahirkan secara sesar maka untuk anak keduanya juga kemungkinan harus caesar.

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER