Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah misterius yang diduga sebagai
pneumonia di China menyebabkan banyak wisatawan gusar. Kedutaan besar AS meminta warga Amerika yang bepergian ke China untuk berhati-hati dengan penyakit misterius ini.
Mereka diminta untuk menghindari kontak langsung dengan binatang dan orang
sakit di negara tersebut.
Kemunculan virus ini pertama kali dilaporkan di Wuhan, sebuah kota di China bagian tengah. Kota ini memiliki populasi lebih dari 11 juta orang. Sedangkan sampai saat ini sudah ada 59 kasus yang berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat kesehatan China, dikutip dari AFP, mengesampingkan kemunculan kembali virus SARS yang menular dan menewaskan ratusan orang lebih dari satu dekade lalu. Mereka juga punya kekhawatiran bahwa virus ini akan menyebar kembali.
Hanya saja sampai sekarang WHO sendiri juga belum mengetahui jenis pasti virus misterius tersebut, SARS, pneumonia, atau virus yang benar-benar baru.
"Berhati-hatilah dan lakukan tindakan pencegahan biasa," tulis peringatan kesehatan yang dikeluarkan oleh Kedutaan AS.
Mereka juga meminta warga untuk mencari perawatan medis segera jika merasa sakit setelah bepergian ke Wuhan.
Wabah pneumonia misterius ini terjadi beberapa minggu sebelum musim perjalanan tersibuk China tahun ini. Penyebaran juga makin diperparah ketika jutaan orang naik bus, kereta api, dan pesawat untuk Tahun Baru China atau Imlek.
Musim liburan Imlek ini menimbulkan kekhawatiran di Taiwan. Wakil Perdana Menteri Chen Chi mai mendesak Kementerian Kesehatan Taiwan untuk memperkuat kontrol karantina di bandara demi pencegahan penyebaran penyakit.
Pusat Pengendalian Penyakit di Taiwan juga menyarankan orang yang bepergian ke Wuhan atau daerah dekat kota tersebut untuk memakai topeng dan menghindari kontak dengan binatang liar.
Di Hong Kong, pihak berwenang mengatakan bahwa 30 orang dirawat di rumah sakit setelah kembali dari Wuhan. Mereka menunjukkan gejala seperti penyakit flu namun mereka dipastikan mengidap penyakit baru yang misterius.
Para pejabat meningkatkan status siaga menjadi 'serius' dan menetapkan langkah-langkah pemantauan tambahan.
Komisi kesehatan Wuhan mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada korban yang terinfeksi pneumonia ini meninggal dunia. Tujuh di antaranya berada dalam kondisi yang parah.
(chs)