Jakarta, CNN Indonesia -- Pascapensiun di 1999 untuk mengejar kariernya di bidang seni, desainer rumah mode
Kenzo, Kenzo Takada mengumumkan kembalinya.
Dia bisa saja duduk bersantai sambil menyesap koktail dan memandang berbagai karya seni miliknya, namun legenda mode ini kembali ke dunia
fashion pada usia 80 tahun.
Namun, satu hal, pria asal Jepang ini tak akan kembali 'menyelam' kembali ke hiruk-pikuknya panggung mode. Dia juga tak kembali menjadi desainer Kenzo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, dia hanya akan terjun ke dunia desain interior yang lebih tenang dengan meluncurkan merek bernama K3. Dia mengungkapkan bahwa dia ingin melakukan sesuatu yang lebih 'abadi' daripada pakaian. K3 yang dalam logonya ditulis dengan bahasa Jepang dengan tiga goresan horizontal ini dianggap bisa menyalurkan keinginannya.
Dalam dunia desain interior, Kenzo mengklaim dirinya tak akan terikat dengan ritme mode infernal, setidaknya tak butuh empat pertunjukkan dalam setahun.
"Di dunia pakaian, Anda selalu harus ada di koleksi itu, butuh lebih banyak organisasi, workshop, dan semuanya. Saya tak ingin bekerja seperti itu lagi," katanya.
"Deasin adalah benar-benar tentang seni kehidupan."
Dia mendesain berbagai perabotan, karpet, wallpaper, keramik, linen rumah tangga, dan kamar mandi. Koleksi perdana ini akan disajikan di Paris di butik barunya.
Semua ciptaannya memiliki ciri khas, yaitu simbol kintsugi - seni Jepang untuk memperbaiki porselen yang rusak dan keramik dengan vernis yang dicampur dengan bubuk emas.
Rumah mode Kenzo terkenal dengan pakaian dan label parfumnya yang sangat sukses. Dia pun menjual rumah modenya ke perusahaan fashion LVMH pada 1993. Dia pun meninggalkan dunia mode dan mengumumkan pensium enam tahun kemudian.
Meski demikian, dia masih berkolaborasi dalam sejumlah proyek yang berbeda. Kepada AFP dia mengungkapkan bahwa dia sudah kehilangan minat untuk bekerja bagi mereknya sendiri.
"Dua puluh tahun lalu saya ingin bepergian dan saya tak ingin bekerja lagi," kata pria yang merintis kariernya di Paris pada awal 1970-an.
(chs)