Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring dengan merebaknya kasus
virus corona sampai ke seluruh dunia, berbagai masalah lain pun ikut berkembang. Salah satu di antaranya adalah habisnya masker, ketakutan penyebaran melalui benda mati, sampai dua pencarian internet yang tak biasa.
Meme pun beredar terkait virus penyebab pneumonia Wuhan ini. Salah satunya adalah lemari pendingin yang memajang botol bir corona. Meme lainnya juga memperlihatkan botol bir Corona yang berhadapan dengan botol bir Heineken yang memakai topeng.
Dari Amerika Serikat ke Kamboja, sampai Israel, Irlandia, dan Singapura banyak yang mengaitkan virus corona dengan bir lager Meksiko Corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Kaitan' keduanya - yang sama-sama bernama Corona- ini mulai dicari orang sejak 9 Januari 2020 lalu. Hal ini dimulai ketika WHO mengungkapkan bahwa serangkaian kasus seperti Pneumonia Wuhan atau pneumonia China di Wuhan ini disebabkan oleh virus corona.
Mengutip
Forbes, pencarian yang marak adalah beer virus dan corona beer virus.
Orang mulai menghubungkan keduanya dan mencarinya di internet. Sekalipun keduanya tak ada hubungannya, namun rasa penasaran antara bir corona dengan virus corona ini membuat pencarian internet meningkat setelah infeksi mulai sampai ke luar China selama Imlek.
 Foto: Istockphoto/bmcent1 Bir corona dari Meksiko |
Mengutip
South China Morning Post, corona dalam bahasa Latin berarti mahkota. Bentuk virus yang menyerupai mahkota kecil ini menjadi alasan penamaan.
Berbeda dengan bir Corona, nama bir tersebut dianggap diambil dari mahkota yang menghiasi Bunda Maria Guadalupe di Puerto Vallarta, Meksiko. Bir lager Corona pertama dibuat pada 1925, empat dekade sebelum virus corona ditemukan.
Terkait hal ini, perusahaan bir Corona sendiri tak ambil pusing.
"Kami percaya, konsumen tahu kalau tak ada hubungan antara virus (corona) dan bisnis kami," kata Maggie Bowman, senior communication director di Constellation Brands, produsen Corona kepada
Business Insider. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan status gawat darurat akibat wabah virus corona dalam sebuah pertemuan di Jenewa, Kamis (30/1).
Beberapa negara juga mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke China serta menangguhkan akses transportasi perjalanan ke Negeri Tirai Bambu.
(chs/chs)