Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus
perundungan atau
bullying seolah tak ada habisnya. Setelah kelar satu masalah yang mengemuka, lantas berusaha dirampungkan, lalu di titik lain akan ada kemungkinan muncul lagi perundungan anyar. Terbaru, kasus
bullying di salah satu SMP di
Purworejo. Video yang viral melalui media sosial menunjukkan tiga remaja laki-laki mengeroyok seorang perempuan.
Sebelumnya, seorang siswa SMPN 16 Kota
Malang, Jawa Timur sampai harus
diamputasi jarinya akibat
bullying. Dan bahkan, korban berinisial MS ini masih harus mendapatkan pendampingan psikologis.
Bullying adalah masalah yang kerap dijumpai di manapun, salah satunya di sekolah. Berdasar National Association of School Psychologist, perundungan bisa mencakup ancaman fisik, laku menggoda dan pelecehan seksual. Sekitar 15% hingga 30% dari total murid di sebuah sekolah berpotensi menjadi korban maupun pelaku
bullying.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk mencegah
bullying dikutip dari berbagai sumber.
1. Jadikan topik obrolanInteraksi guru dan murid di kelas bisa Anda manfaatkan untuk menjadikan perundungan atau
bullying ini jadi topik pembahasan. Beri kesempatan murid untuk memahami apa itu penindasan. Tindakan apa yang tergolong intimidasi. Yakinkan bahwa perilaku intimidatif itu tak bisa diterima. Ajak mereka untuk
melawan segala bentuk perundungan. Dikutip dari
Education World, Anda juga bisa menjelaskan risiko dan betapa bahayanya
bullying. Bila perlu, libatkan murid untuk membahas aturan serta sanksi bagi siapapun yang melakukan
bullying ataupun intimidasi di sekolah. Setelah itu pajang peraturan tersebut.
2. Biasakan kerja samaAnda bisa membiasakan murid-murid untuk tergabung dalam sebuah proyek kolaborasi. Kebersamaan untuk membuat sebuah karya bisa memupuk kerja sama satu sama lain. Interaksi dalam satu kelompok ini mengajarkan mereka berkompromi sekaligus bersikap tegas tanpa menuntut.
 Infografis kasus bullying. (Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia) |
Tapi dalam membikin grup, Anda juga perlu menyusun strategi pengelompokan murid. Jangan lupa, terus memantau apa-apa yang dikerjakan dalam kelompok. Jangan sampai momen ini jadi celah juga untuk merundung seseorang.
3. ResponsifSegera ambil tindakan bila melihat gelagat
bullying, misalnya dalam bentuk intimidasi. Seluruh guru dan staf di sekolah harus menunjukkan ke anak-anak bahwa mereka peduli dan takkan membiarkan siapapun diperlakukan dengan buruk.
Caranya, dengan langsung mengambil tindakan dan mengajak bicara pelaku. Orang dewasa harus mendukung korban dan saksi kasus
bullying.
4. Hadapi pelaku bullyingAnda bisa langsung menghadapi langsung pelaku
bullying secara pribadi. Salah satunya bisa dengan mengkonfrontasi, mengajak bicara dan mempertanyakan tindakannya menindas orang lain. Tapi lakukan semuanya secara khusus. Karena menantang pelaku
bullying di depan anak lain justru akan membikin mereka besar kepala. Dan bukan tak mungkin malah nberpotensi mengarah ke tindakan lanjutan.
5. Libatkan orang tuaBeri tahu orang tua baik dari pihak pelaku
bullying maupun korban. Konfrontasi apa yang terjadi.
Dikutip dari
Violence Prevention, Anda harus mendengarkan orang tua yang melaporkan tindakan intimidasi dan selidiki kasus perundungan. Dengan begitu pihak sekolah pun bisa menentukan keputusan yang tepat dan langkah selanjutnya. Dorong orang tua korban untuk ikut melaporkan dan mengawal isu pencegahan
bullying.
[Gambas:Video CNN] (nma/nma)