Jakarta, CNN Indonesia -- Karnaval Venesia (Venice Carnival) kembali digelar pada tahun ini, meski drama banjir dan virus corona masih terngiang di telinga penduduk dan turis yang datang ke kota wisata di Italia itu.
Bernama asli Carnevale di Venezia, karnaval ini dikenal dengan parade topengnya yang unik.
Venice Carnival disebut sebagai salah satu musim turis (high season) di Venesia. Tahun ini, karnaval tersebut dihelat sejak 8-25 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tahun ini perayaan terlihat lebih sepi karena tak banyak turis yang datang ke Venesia, kemungkinan besar masih trauma dengan banjir yang melanda pada akhir tahun kemarin.
Sepinya turis juga dikarenakan wabah virus corona yang sedang merajalela saat ini.
Dikutip dari
The Local Italy, hanya 70 persen kamar yang terisi di seluruh hotel yang ada di sini. Sejumlah pesta topeng juga terpaksa dibatalkan, termasuk pesta paling heboh Ballo del Doge, karena kekurangan pengunjung.
Venice Carnival pertama kali digelar pada abad ke-sembilan, tetapi sepenuhnya dilarang oleh Kaisar Romawi Suci, Francis II pada abad ke-18.
Karnaval ini kemudian dihelat kembali pada akhir 1970-an dan itu mengarah dengan baik ke masa Prapaskah Katolik Roma.
Alasan mengenakan topeng selama karnaval adalah membebaskan diri berekspresi.
Karnaval Venesia tahun ini juga sebagai yang pertama menggunakan sistem berteknologi tinggi untuk menghitung jumlah wisatawan di daerah-daerah tertentu pada waktu tertentu.
Pihak berwenang Venesia mengatakan ini akan membantu mereka mempelajari soal karakter berwisata seorang wisatawan.
Teknologi ini diklaim tak melanggar privasi, karena tidak ada sistem pengenalan wajah yang digunakan.
[Gambas:Video CNN] (ard)