Cara dan Panduan Mengukur Tekanan Darah di Rumah

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Feb 2020 20:38 WIB
Pengukuran tekanan darah di rumah dapat membantu penegakkan diagnosis hipertensi dan evaluasi keberhasilan pengobatan.
Ilustrasi. Pengukuran tekanan darah di rumah dapat membantu penegakkan diagnosis hipertensi dan evaluasi keberhasilan pengobatan. (Istockphoto/GlobalStock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tekanan darah tinggi menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit seperti stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dengan rutin mengukur tekanan darah. Mengukur tekanan darah dapat dilakukan di rumah dengan cara yang mudah. Setiap orang dewasa disarankan untuk rutin mengecek tekanan darah secara berkala.

"Tekanan darah dapat dilakukan sendiri dengan mudah di rumah," kata Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, Tunggul D Situmorang dalam temu media di Jakarta, Kamis (20/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengukuran tekanan darah di rumah membantu penegakan diagnosis hipertensi dan evaluasi keberhasilan pengobatan. Penelitian menunjukkan, bila dilakukan dengan cara yang benar, hasil pengukuran tekanan darah di rumah lebih mempunyai nilai prognostik dibandingkan pengukuran tekanan darah di klinik.

Mengukur tensi di rumah dinilai membuat orang lebih nyaman karena berada di lingkungan yang dikenali, sehingga terhindar dari lingkungan klinik atau fasilitas kesehatan yang dapat menimbulkan efek hipertensi jas putih dan terselubung.

Pengukuran tekanan darah di rumah juga dinilai lebih murah dibandingkan ke klinik karena hanya perlu menggunakan alat yang dibeli sekali berkisar mulai dari Rp150 ribu dan dapat digunakan berkali-kali untuk seluruh anggota keluarga. Direkomendasikan menggunakan alat pengukur tekanan darah elektronik atau semi-otomatis yang digunakan pada lengan atas.

Berikut cara dan panduan mengukur tekanan darah di rumah.

1. Waktu
Pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi dan malam hari selama tiga hari berturut-turut.

Pengukuran di pagi hari dianjurkan dilakukan satu jam setelah bangun tidur, setelah buang air kecil, sebelum makan pagi, dan sebelum mengonsumsi obat antihipertensi.
Pengukuran pada malam hari dilakukan sebelum tidur.

Pada setiap pengukuran, ukur tekanan darah sebanyak tiga kali dengan jeda 1-2 menit. Hasil pengukuran adalah rata-rata dari tiga kali pengukuran atau dua kali pengukuran terakhir.

2. Pantangan
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Seperti tidak merokok, makan, konsumsi minuman berkafein, dan berolahraga saat 30 menit sebelum pengukuran.

Anda juga disarankan tidak berbicara saat pengukuran. Berbicara dapat memengaruhi hasil tekanan darah.

3. Lokasi
Pengukuran sebaiknya dilakukan pada ruangan yang tenang dan nyaman.

4. Posisi
Ukur tekanan darah saat sedang duduk, telapak kaki menapak pada lantai, punggung disandarkan, dan lengan diistirahatkan di meja.

Gunakan manset dengan ukuran yang sesuai dan lilitkan di lengan atas. Manset diposisikan sejajar dengan posisi jantung.

5. Hasil tekanan darah
Catat hasil pemeriksaan rutin tekanan darah rata-rata dan ulangi pemeriksaan secara berkala.

Hasil tekanan darah digolongkan dalam beberapa kategori:
- optimal di bawah 120/80 mmHg
- normal 120/80 mmHg-129/84 mmHg
- normal-tinggi 130/85 mmHg-139/89 mmHg
- hipertensi derajat 1 140/90 mmHg-159/99 mmHg
- hipertensi derajat 2 160/100 mmHg-179/109 mmHg
- hipertensi derajat 3 di atas 180/110 mmHg

Orang dengan tekanan darah optimal dan normal disarankan untuk tetap melakukan gaya hidup sehat demi mencegah hipertensi di masa mendatang. Ukur tekanan darah secara berkala setiap tahun.

Orang dengan kategori normal-tinggi hingga hipertensi derajat 3 disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui diagnosis yang tepat serta penanganan yang sesuai.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER