Jakarta, CNN Indonesia -- Saat alam menunjukkan kecantikan paripurnanya tahun ini, ia seakan disembunyikan oleh pandemi virus corona.
Taman dan hutan di Belgia, seperti sebagian besar kawasan Eropa, sedang memproduksi banyak warna dan aroma khas musim semi. Sayangnya tak ada kerumunan pengunjung yang biasa menikmatinya.
Banyak taman dan hutan yang ditutup. Bahkan pengunjung yang nekat datang bisa didenda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan ketat selama pandemi terasa saat musim mekar Bunga Bluebell di Hutan Hallerbos, sekitar 15 kilometer di selatan Brussels.
Setahun kemarin, tercatat ada 100 ribu turis yang datang menikmati pemandangan musim mekar nan indah itu. Tapi kini nihil.
"Kondisi ini sangat menyedihkan," kata walikota Halle Marc Snoeck, seperti yang dikutip dari
AP News pada Jumat (17/4).
Selama Festival Bluebell April tahunan, kerumunan di akhir pekan atau hari-hari yang cerah bisa terlihat. Aturan menjaga jarak rasanya tak mungkin diterapkan di sepanjang jalur lintasan orang.
Selama tiga minggu rangkaian mekar, Bunga Bluebell menarik perhatian turis dari China dan Amerika Serikat.
Sekarang hanya warga lokal yang terlihat menikmatinya. Mereka terkadang datang saat pagi untuk menikmati pemandangan dan menghirup aroma bunga yang khas sembari berjemur di bawah matahari.
Kegiatan itu tak bisa dilakukan di musim turis.
Snoeck mengapresiasi kondisi sepi ini sebagai salah satu cara mengurangi penularan virus corona.
Ketiadaan kerumunan massa nampaknya menjadi keuntungan tersendiri bagi Bunga Bluebell, yang biasanya habis terinjak-injak oleh pengunjung yang sibuk berfoto.
Kini mereka masih tegak berdiri dengan anggunnya.
 Bunga Bluebell yang sedang mekar. (AP Photo/Virginia Mayo) |
Namun, bagi Halle, kota berpenduduk 30 ribu jiwa, kondisi sepi membuat krisis virus corona terasa semakin mengkhawatirkan. Biasanya kedatangan turis membuat restoran dan bar setempat ramai.
Sebelum pandemi, pembuat cokelat Marleen Van Volsem dari Praleen biasanya membuat cokelat Bluebell dengan isian blueberi berwarna unngu.
"Biasanya ada penurunan kunjungan turis setelah Paskah, dan festival ini adalah waktu yang tepat. Sekarang, tidak ada bedanya," kata van Volsem.
Namun ada satu hal yang cukup menghibur, kata Snoeck.
"Kami 100 persen yakin bahwa bunga-bunga itu akan kembali mekar tahun depan."
[Gambas:Video CNN] (ap news/ard)