Jakarta, CNN Indonesia -- Pantai-pantai terkenal di Thailand yang telah ditutup selama dua bulan kembali ramai pengunjung setelah dibuka kembali oleh pemerintah pada Senin (1/6).
Di Pattaya, yang perairannya seakan berwarna biru turkis, pengunjung terlihat asyik berwisata bahari dan olahraga.
Aturan jarak sosial masih berlaku, dengan pemerintah setempat memerintahkan pengunjung pantai untuk berjarak setidaknya satu meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekspatriat Jerman, Heidi Glemeau adalah salah satu orang pertama yang berenang di air pagi itu, dan masih tidak percaya betapa sepinya suasana.
"Saya tidak bisa menahan godaan," katanya seperti yang dikutip
AFP. "Ini seakan surga - sama seperti 30 tahun yang lalu."
Tidak semua pantai ditutup selama penguncian negara, dan tidak semua pantai dibuka kembali pada hari Senin.
Phuket, yang berada di selatan, masih ditutup, sementara Hua Hin tetap dibuka.
Thailand telah berada di bawah berbagai pembatasan perjalanan sejak pertengahan Maret, ketika pihak berwenang menyatakan keadaan darurat terhadap virus corona - menutup mal, pusat rekreasi dan ruang publik, termasuk pantainya.
Tetapi jumlah infeksi baru melambat pada bulan Mei, dan pada hari Senin bioskop serta tempat tato dan pijat diberi lampu hijau untuk kembali buka.
"Saya pikir penutupan itu sudah cukup lama," kata Nutthawut Kanasup (29) yang menunggu pijat kaki di salah satu spa di Bangkok.
Prayos Plodchai, yang memiliki tiket untuk film blockbuster Amerika Serikat bertajuk
Bloodshot, mengatakan dia tidak terlalu percaya diri dengan standar kebersihan di bioskop Central World Mall.
"Tapi saya berani mengambil risiko karena saya sudah lama terjebak di rumah," kata pelajar berusia 19 tahun itu.
 Penduduk Thailand kembali asyik bermain air di Pantai Pattaya pada Senin (1/6). (AFP/MLADEN ANTONOV) |
Catatan resmi menunjukkan Thailand berhasil lolos dari jerat positif dan kematian akibat virus corona, dengan "hanya" mencatat lebih dari 3.000 infeksi dan 57 kematian.
Beberapa ahli, bagaimanapun, mengatakan kurangnya tes terhadap penduduk dapat menutupi jumlah sebenarnya.
Kepulangan turis mancanegara dan larangan kedatangan dari luar negeri memukul ekonomi negara ini, yang sangat bergantung pada dolar turis di destinasi wisata seperti Pattaya.
Pendapatan pariwisata turun 40 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini, dan pemerintah telah memperingatkan dampak virus pada kuartal kedua akan lebih parah.
Pattaya, destinasi wisata bahari dan kehidupan malam, seakan berubah menjadi kota hantu.
Bar dan klub masih ditutup, dan tidak jelas kapan aktivitas normal akan dilanjutkan.
(afp/ard)
[Gambas:Video CNN]