Pandemi infeksi virus corona (Covid-19) membuat vaksinasi pada bayi dan balita terhambat karena banyak orang takut ke rumah sakit. Namun, imunisasi sebaiknya tidak ditunda karena penting untuk mencegah penyakit. Orang tua dan pengasuh tetap dapat membawa anak imunisasi dengan panduan vaksinasi yang tepat di masa pandemi.
Vaksinasi adalah usaha pencegahan primer suatu penyakit dengan cara memasukkan antigen ke tubuh dengan tujuan memicu pembentukan kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut.
"Vaksinasi merupakan bentuk pencegahan penyakit paling efektif dan efisien yang diterapkan di seluruh dunia tanpa terkecuali," kata spesialis anak Caessar Pronocitro dalam webinar RSPI, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Caessar menjelaskan, vaksinasi bermanfaat untuk menurunkan angka kejadian penyakit, menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity, dan melindungi orang-orang di sekitar.
Berikut panduan vaksinasi tetap aman di masa pandemi Covid-19.
Setiap rumah sakit dan klinik diwajibkan untuk menerima pasien dengan membuat janji terlebih dahulu. Pembuatan janji bertujuan untuk mengatur jadwal agar tidak terjadi kepadatan di klinik atau rumah sakit.
Oleh karena itu, orang tua mesti menghubungi rumah sakit untuk membuat janji jadwal kedatangan vaksinasi. Hindari datang tanpa janji karena akan berisiko. Saat membuat janji, tanyakan pula pada pihak rumah sakit apa yang mesti dipersiapkan saat vaksinasi.
Lihat juga:9 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak |
Saat vaksinasi, pastikan Anda dan anak tidak sedang sakit atau memiliki gejala tertentu. Pihak rumah sakit dan klinik akan melakukan screening awal terhadap kondisi Anda dan anak.
Jika bayi atau balita memiliki gejala tertentu, beritahu dokter atau rumah sakit dengan jujur. Pihak rumah sakit akan memisahkan anak yang memiliki gejala dengan anak yang sehat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Saat jadwal vaksinasi tiba, berikan perlindungan diri pada anak berupa pakaian yang tertutup. Pilih pakaian tertutup yang tetap nyaman dipakai agar tidak membuat anak gerah atau membatasi gerak anak. Sarung tangan dan kaus kaki serta topi juga bisa dipakaikan pada anak.
![]() |
Anak yang berusia di bawah dua tahun disarankan tidak memakai masker karena berisiko untuk keselamatan.
"Di bawah dua tahun, saluran nafasnya masih kecil sehingga sulit bernapas melalui masker. Lalu ada risiko tercekik saat memakai masker," kata Caessar yang berpraktik di RSPI Bintaro Jaya.
Anak berusia di atas dua tahun boleh diajarkan untuk memakai masker dengan pengawasan dari orang tua.
Sementara bayi berusia di bawah dua tahun dapat menggunakan face shield yang aman atau tidak berisiko melukai. Cara lain, bayi juga dapat diletakkan pada stroller yang diberi kelambu atau penutup.
Penting juga untuk menjaga jarak anak dengan orang lain saat berada di rumah sakit. WHO merekomendasikan menjaga jarak minimal 2 meter. Jaga jarak merupakan pencegahan yang efektif dari Covid-19.
Selain anak, orang tua juga mesti melengkapi diri dengan perlindungan diri yang prima. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan setiap kali menyentuh anak.
Bayi dan balita harus mengikuti vaksinasi sesuai dengan panduan vaksin dari Kementerian Kesehatan berdasarkan usia. Vaksinasi yang terlewat dapat dilakukan menyusul dengan berkonsultasi dengan dokter.
(ptj/asr)