Salah satu tanaman herbal yang menyimpan banyak manfaat adalah daun salam. Banyak daun lain yang memiliki penampilan atau aroma yang mirip daun salam, tapi kandungan nutrisinya berbeda.
Daun salam bukan saja tenar di dunia kuliner, nama tanaman ini telah ribuan tahun silam muncul pula di dunia pengobatan. Daun ini juga populer untuk perawatan aroma terapi dan herbal penanganan berbagai jenis kondisi kulit serta pernapasan.
Berikut sejumlah manfaat daun salam bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Ramuan Herbal Alami untuk Atasi Sakit Gigi |
Linalool kerap dikaitkan dengan thyme dan basil, tetapi juga dihubungkan dengan daun salam. Senyawa tersebut dapat membantu menurunkan tingkat hormon stres dalam tubuh.
Dikutip dari Organic Fact, khasiat akan lebih terasa terutama ketika digunakan dalam aroma terapi. Hormon stres yang berlebih, dalam jangka panjang bisa membahayakan kesehatan. Daun salam membantu Anda untuk tenang dan tetap rileks terlebih di tengah kecemasan tinggi.
![]() |
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di jurnal Medical Plants of South Asia, manfaat daun salam tak hanya menambah sedap dan enak rasa masakan melainkan juga meredakan sakit perut.
Masalah lain di saluran pencernaan seperti infeksi, perut kembung, sembelit dan diare pun bisa diatasi dengan daun salam. Tanaman ini sejak lama telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meringankan gejala pencernaan atau penyakit lain terkait lambung.
Sesuai penelitian Biological and Pharmaceutical Bulletin, daun salam memiliki sifat antibakteri yang kuat. Ketika minyak atsiri daun salam di-ekstrasi, bahan ini bisa dicampur dan menjadi salep yang dioleskan ke dada untuk meredakan berbagai gangguan pernapasan.
Menghirup uap daun salam bisa memiliki efek yang sama dengan aroma terapi dan dapat melegakan dahak serta menghilangkan bakteri berbahaya yang terperangkap di saluran pernapasan. Tapi sebelum itu, Anda disarankan terlebih dulu berkonsultasi dengan spesialis kesehatan.
Jika Anda ingin meningkatkan kesehatan folikel rambut dan menghilangkan ketombe, maka rendam daun salam dalam air dan gosokkan ke kulit kepala setelah keramas. Bahan kimia dan kandungan lain yang mudah menguap dalam daun salam akan membantu menghilangkan kulit kering dan ketombe.
Tapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat perawatan rambut ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Phytotherapy research mengonfirmasi manfaat daun salam yang mampu mengurangi peradangan di seluruh tubuh.
Kandungan fitonutrien yang unik--yang disebut parthenolide--dapat dengan cepat mengurangi peradangan dan iritasi ketika dioleskan ke daerah yang terkena, seperti sakit sendi atau artritis.
![]() Infografis Angka Sakti Pencegah Sakit Jantung |
Asam caffeic dan senyawa organik yang terkandung dalam daun salam penting untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Senyawa rutin dapat memperkuat dinding kapiler jantung, sedangkan asam caffeic berfungsi untuk menghilangkan kolesterol jahat di tubuh.
Penelitian yang diinisiasi Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada 2019 menunjukkan ekstrak etanol daun salam memiliki efek kuat untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase.
Aktivitas tersebut disebabkan oleh senyawa fenolik dan antioksidan dari ekstrak daun salam.
Kombinasi unik antioksidan dan senyawa organik dalam daun salam, termasuk fitonutrien, katekin, linalool dan parthenolide dapat membantu melindungi tubuh dari efek radikal penyebab kanker. Ini dijelaskan dalam jurnal Nutrition Research.
Radikal bebas dapat mengakibatkan sel sehat bermutasi menjadi sel kanker, dan daun salam dapat mencegah aktivitas tersebut lantaran keberadaan antioksidan juga senyawa organik lain.
![]() Infografis Komplikasi Diabetes |
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada tahun 2008, daun salam memiliki peran untuk meningkatkan fungsi reseptor insulin dan mengatur kadar gula darah.
Selain itu, daun salam juga berperan dalam metabolisme glukosa sehingga aman bagi penderita diabetes. Penelitian pada 2009 menunjukkan hasil serupa yang menghubungkan kemampuan daun salam meningkatkan fungsi reseptor insulin dan mengatur kadar gula darah.
Sekalipun temuan tersebut menjanjikan, penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar masih perlu dilakukan untuk mendukung hasil ini.
(nma)