Bar dan restoran di kota terbesar kedua Prancis, Marseille, diperintahkan ditutup mulai Rabu (23/9) karena Eropa telah mencatat 5 juta kasus virus corona, dengan Prancis dan tetangganya berharap pembatasan yang lebih ketat dapat memperlambat penyebaran virus mematikan tersebut.
Di seluruh dunia, hampir 32 juta orang telah terinfeksi dan lebih dari 971 ribu telah meninggal sejak virus itu muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019 dan menyebar ke seluruh dunia.
Setelah berhasil memperlambat penyebaran virus dengan penguncian wilayah yang menghancurkan perekonomian, saat ini Eropa harus kembali mempertimbangkan pemberlakuan aturan yang lebih ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari separuh infeksi di Eropa telah tercatat di Rusia, diikuti oleh Spanyol, Prancis, dan Inggris.
380 ribu kasus yang dilaporkan dalam sepekan terakhir merupakan jumlah tertinggi di wilayah tersebut sejak dimulainya pandemi.
Waspada
Ketika data infeksi memburuk di Prancis - dengan lebih dari 13 ribu kasus baru dilaporkan dan hampir 800 pasien masuk rumah sakit hanya pada hari Kamis (24/9) - Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan bar dan restoran di kota pelabuhan Mediterania Marseille, harus ditutup.
Marseille menjadi satu-satunya kawasan dari daratan Prancis dengan "peringatan maksimum".
Satu tingkat di bawah Marseille, delapan kota besar lain juga diberi peringatan "kewaspadaan tinggi", termasuk Paris.
Kini Paris menerapkan pembatasan pertemuan publik untuk 10 orang dan bar tutup lebih awal.
Data "terus memburuk" tetapi "masih ada waktu untuk bertindak", kata Veran.
Wilayah Madrid, pusat ledakan infeksi di Spanyol, telah mengunci sekitar 850 ribu orang dan berencana untuk memperpanjang tindakan pada hari Jumat (25/9).
Inggris juga telah mengumumkan langkah-langkah baru untuk mencoba meredakan meningkatnya jumlah korban infeksi virus corona.
"Untuk membantu menahan virus, pekerja kantoran yang dapat bekerja secara efektif dari rumah harus mulai melakukannya," kata pemerintah pada Selasa (22/9), meskipun ada kekhawatiran akan dampak ekonomi yang menghancurkan.
Kasus baru Inggris meningkat menjadi lebih dari 6.000 dalam 24 jam pada hari Rabu, dengan hampir 42 ribu meninggal sejak pandemi dimulai.
Aturan baru mulai berlaku untuk pub dan tempat perhotelan lainnya pada hari Kamis, memaksa mereka untuk tutup lebih awal, dan rencana untuk mengizinkan penonton kembali ke acara olahraga telah dibatalkan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memperingatkan pembatasan baru bisa bertahan hingga enam bulan dan menyerukan upaya kolektif untuk "melewati musim dingin ini bersama-sama".
Penasihat ilmiahnya mengatakan Inggris dapat melihat 50 ribu kasus virus corona yang menghancurkan sehari pada pertengahan Oktober jika tidak ada tindakan yang diambil.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan Rabu bahwa virus itu "bukan hanya keadaan darurat kesehatan masyarakat, itu juga darurat komunikasi", mendesak media dan platform media sosial untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi kesalahan informasi yang berbahaya.
(afp/ard)