Untuk pertama kalinya, rumah mode asal Italia, Prada menampilkan koleksinya setelah Raf Simons bergabung menjadi co-designer sejak April lalu. Sebuah koleksi yang sangat dinanti ini dipersiapkan di tengah pandemi Covid-19.
Ini merupakan momen perdana Miuccia Prada 'berbagi panggung' dengan Raf Simons yang selama ini lebih dikenal sebagai desainer di dunia menswear.
Di sebuah ballroom tanpa penonton, koleksi tersebut dikenakan para model yang berjalan di antara kamera yang bergelantungan, dengan layar menampilkan nama-nama para model.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Desainer Raf Simons Jadi Co-Desainer Prada |
Menurut pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, seluruh model antara lain Anna, Vira, Isa, Lydia, Greta, Fatou, Alice, Vira, Zayna, Rolf, Evelyna, Taira, Karla, Dija, Fien, Ngozi, dan Chloe merupakan nama anyar dan baru pertama kali berjalan di atas runway.
Potongan-potongan 'uniform' khas Prada--kemeja button-up, rok berlipat, turtle-neck sweater dengan V-neck pullover, serta gaun-gaun pendek dengan potongan leher bergaya highneck--digabungkan dengan over coat, wrap coat, serta anorak atau jaket windbreaker.
Logo Prada Triangle disematkan pada bagian leher, dan kitten heels berwarna kontras.
Pertunjukan runway daring tersebut ditutup dengan sebuah perbincangan antara Miuccia Prada dan Raf Simons. Keduanya menjawab beberapa pertanyaan yang dikirim para penggemar, termasuk dari seorang anak berusia 10 tahun yang ingin berkarir di dunia fesyen dan meminta petuah.
![]() Raf Simons selama ini dikenal sebagai desainer di dunia menswear. |
Di Indonesia, seorang desainer yang menjelaskan sebuah koleksi ke publik secara langsung (misalnya dalam jumpa pers) adalah sebuah kelaziman.
Sementara di Eropa, terutama di Milan dan Paris, desainer hanya menjawab pertanyaan yang diajukan secara pribadi (kadang-kadang bahkan tidak melakukan wawancara sama sekali), dan desainer besar terbilang anti mengadakan jumpa pers. Ada yang menyebut, ini karena menurut sebagian dari mereka: the clothes should speak for itself.
Tapi ini kali, Miuccia dan Raf menjawab pertanyaan dari publik yang dikirimkan daring.
Dalam perbincangannya, Miuccia dan Raf menjawab beberapa pertanyaan penting seperti, proses penciptaan koleksi dan pentingnya teknologi. Ada pula soal, sejarah terjadinya co-designing yang melibatkan Patrizio Bertelli, Kepala Eksekutif Prada Group dan suami dari Miuccia Prada, konsep dan obsesi fesyen akan sesuatu yang selalu baru dan bagaimana mendefinisikannya.
Topik menarik lain menyoal Prada-ness' atau nilai-nilai yang terkandung di balik nama Prada, terutama dari sudut pandang Raf Simons yang sebelumnya menjadi outsider yang diundang untuk ikut mendesain.
Miuccia pun menjelaskan pemikiran mereka.
"Di sebuah masa dengan banyak kompleksitas, apa yang penting? Apa yang bermakna? Itu adalah pertanyaan yang kami tanyakan pada diri kami sendiri. Kami ingin menciptakan sesuatu yang masuk akal bagi orang-orang, sesuatu yang bermanfaat. Semua yang kami lakukan harus memungkinkan orang untuk hidup lebih baik.," kata Miuccia Prada.
"Show ini menekankan kemanusiaan. Ini tentang para perempuan, dan segala sesuatu di sekitar mereka mendukung mereka, menampilkan karakter mereka," kata Raf Simons kemudian.
Koleksi ini adalah sebuah lambang kolaborasi yang kompleks antara dua fashion powerhouse; Miuccia Prada yang kerap jadi patokan tren karena menawarkan sebuah estetika intelektual berpadu dengan Raf Simons yang dikenal dengan pragmatisme dan modernitas.
![]() Koleksi Prada di Milan. |
Mengamati besarnya potensi kreativitas yang dieksplorasi keduanya, koleksi perdana kali ini menjanjikan sebuah perjalanan fashion yang tak pernah terlihat sebelumnya. Koleksi yang lahir merupakan buah melting pot atau peleburan yang matang.
Hal tersebut menunjukkan, proses komunikasi intens antara keduanya, pemahaman akan estetika masing-masing, dan penyelarasan pelbagai elemen, pendekatan, serta disiplin ilmu sehingga membuahkan koleksi yang harmonis.
(fdi/nma)