Laporan terbaru dari American Association for Cancer Research (AACR) menunjukkan pandemi Covid-19 berisiko meningkatkan jumlah kasus kanker di masa depan.
Hasil laporan AACR Cancer Progress Report 2020 mendapati skrining atau deteksi dini untuk sejumlah kanker yang bisa dicegah seperti kanker serviks, payudara dan usus besar menurun signifikan.
Data dari 190 rumah sakit di AS menunjukkan jumlah pemeriksaan deteksi dini untuk kanker serviks, payudara dan usus besar menurun 85 persen setelah kasus Covid-19 pertama didiagnosis di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, laporan tersebut mendapati hampir 80 persen pasien yang menjalani pengobatan kanker mengalami penundaan perawatan selama pandemi.
Penundaan dalam deteksi dini dan juga pengobatan kanker payudara dan kolorektal diprediksi dapat menyebabkan lebih dari 10 ribu kematian pada tahun-tahun mendatang.
Temuan lainnya dari laporan AACR adalah, diperkirakan empat dari 10 diagnosis kanker terjadi pada orang dewasa berusia 30-an. Kanker ini dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, obesitas, dan alkohol.
Sekitar 20 persen dari kasus kanker paru adalah hasil kombinasi dari kelebihan berat badan, diet, dan tidak berolahraga.
"Peningkatan cepat obesitas ini telah memicu peningkatan yang mengkhawatirkan dalam tingkat kejadian sejumlah kanker yang terkait dengan obesitas," kata epidemiolog dan anggota AACR Christiper Li, dikutip dari CNN.
![]() Infografis Cara mudah Deteksi Kanker |
Li menyarankan setiap orang untuk menjalankan gaya hidup sehat karena langkah ini dapat mencegah berbagai kanker.
Di Indonesia, pandemi Covid-19 juga mempengaruhi pengobatan kanker. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan pandemi virus corona menimbulkan beban ganda pada pengobatan pasien kanker paru.
"Problem-nya sekarang ini ada virus corona. Pandemi ini jadi beban di sistem pelayanan kesehatan, terutama pelaksanaan pada pasien kanker paru. Kenapa jadi beban ganda? Karena mereka [pasien kanker paru] bisa terinfeksi juga dengan virus corona," terang Sekretaris PDPI dokter spesialis paru Erlang Samoedro dalam Lung Talks, Rabu (26/8).