Psikolog anak dan keluarga Mira Amir menjelaskan bahwa ciuman yang dilakukan Jessica Iskandar (Jedar) kepada anaknya merupakan salah satu bentuk kasih sayang.
Hal ini diungkap Mira terkait foto selebriti Jedar yang sedang mencium bibir anak laki-lakinya yang berusia 6 tahun viral di media sosial.
Sejumlah netizen memberikan komentar negatif terhadap foto tersebut. Namun, sebagian netizen menilai perilaku ibu dan anak tersebut merupakan hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mencium itu sebenarnya tidak apa-apa, sama seperti peluk," kata Mira kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (10/3).
Namun, baik ciuman maupun pelukan dah bahkan menyentuh anak harus dilakukan sesuai dengan persetujuan anak atau dikenal dengan consent. Hal ini dilakukan untuk menghormati ranah privasi anak.
Consent harus sudah mulai diterapkan sejak anak lahir, walaupun anak belum memahaminya. Misalnya, saat menggendong atau memandikan anak, orang tua harus tetap mengajak anak bicara untuk meminta izin kepada mereka. Seperti, 'Mama, mandikan dulu ya'.
Seiring bertambahnya usia, anak akan memahami dengan sendirinya. Jika anak menolak untuk dicium atau dipeluk, orang tua harus menghormati dan memberikan pengertiannya.
"Menghormati privasi anak adalah penting bagi setiap orang tua," ujar Mira.
Selain itu, Mira mengatakan hubungan keluarga antara ibu dan anak juga sangat dipengaruhi oleh budaya dan norma yang berlaku. Budaya dan norma yang dianut oleh setiap orang dapat berbeda satu sama lain.
Ini pula yang dapat menjadi alasan munculnya perdebatan di media sosial terkait aksi Jessica Iskandar mencium anaknya. Apalagi, Jessica ada seorang artis ternama.
"Perilaku seperti mencium itu harus melihat konteksnya baik waktu, tempat, dan batasannya seperti apa. Mungkin bagi kultur Indonesia atau budaya timur, hal tersebut tidak lazim. Tapi, akan berbeda di budaya barat," tutur Mira.
Terlepas dari budaya dan norma yang ada, Mira menyebut orang tua harus mampu menerapkan pola asuh yang baik dan memberikan kasih sayang kepada anak. Pasalnya, anak cenderung akan mengimitasi atau meniru tindakan yang dilakukan oleh orang di sekelilingnya, terutama orang tua.
Sejak dini, orang tua harus mengajarkan pola perilaku yang baik seperti bersikap demokratis, komunikasi dua arah, atentif, dan selalu hadir.
Pola pengasuhan yang diberikan oleh orang tua akan sangat menentukan pribadi anak kedepannya.
"Di psikologi, tidak bisa melihat sebab akibat dari satu perilaku saja. Harus dari pola pengasuhan secara keseluruhan," ujar Mira.
(ptj/eks)