Sejumlah pemuda di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengelola bekas likuefaksi pada 28 September 2018 menjadi objek wisata baru di daerah itu.
Likuefaksi adalah fenomena ketika tanah yang jenuh kehilangan kekuatan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cair.
Lokasi likuefaksi di Desa Lolu diubah menjadi ruang terbuka hijau yang diberi nama Taman Likuefaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inisiator Kelompok Pemuda Desa Lolu, Kiki Palurante, di Sigi, Senin (26/10) mengatakan awal mula munculnya ide tersebut karena sejak bencana gempa 28 September 2018, banyak sekali anak muda kehilangan pekerjaan.
"Bahkan sampai saat ini mereka yang petani juga belum bisa bekerja karena saluran irigasi masih rusak. Ini yang menjadi latar belakang sehingga kami berinisiatif mengelola dan memanfaatkan bekas likuefaksi sebagai objek wisata baru," ujar Kiki, seperti yang dikutip ANTARA.
Pemuda-pemuda di Desa Lolu melihat pohon-pohon jati yang telah mengering karena terangkat oleh gerakan tanah saat bencana melanda ternyata menjadi pemandangan unik dan menarik perhatian banyak orang.
"Di kawasan itu kebetulan ada seratusan pohon jati yang pada saat bencana lalu ikut bergeser dan kini sebagian besarnya mati dan mengering. Ini adalah berkah tersendiri untuk bisa mengubahnya menjadi taman wisata," jelas Kiki.
Kiki bersama pemuda lainnya di desa itu menata pohon-pohon jati itu dengan menambah bunga sehingga menjadi menarik perhatian orang.
![]() |
Untuk menambah daya tarik, mereka juga membuat jalan dan tempat bersantai untuk pengunjung di sekitar lokasi. Suasana ini menjadi hidup terutama pada sore dan petang hari.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sigi, Rahmat Saleh, mengapresiasi ide kreatif dari generasi muda di desa itu.
Dia mengatakan Pemkab Sigi harus menjadi bagian dalam upaya dari pengembangan objek wisata Taman Likuefaksi tersebut.
"Termasuk mempertimbangkan untuk mendorong replikasi gagasan dan karya-karya anak muda di Desa Lolu ini di tempat yang lain, karena di Sigi ada banyak bekas likuefaksi, yang bila dikembangkan bisa menjadi objek wisata dan tempat penelitian serta pendidikan," kata Rahmat.
Kabupaten Sigi memang memesona. Ada banyak sajian objek wisata alam yang bisa dinikmati turis di sini, seperti Bukit Bulu Tanda, Air Terjun Wera, Air Terjun Mantikole, Air Terjun Parapa, Pemandian Air Panas Bora, dan Danau Lindu.
Danau Lindu adalah danau terbesar kedua di Sulawesi Tengah setelah Danau Poso.
Terletak di Kecamatan Lindu, danau ini membentang di wilayah yang menjadi bagian dari empat desa, yaitu Desa Puro'o, Desa Tornado, Desa Langko dan Desa Anca.
Pemandangan bebatuan besar dari zaman megalit menjadi panorama utama sesampainya di sini.