Nonton Emily in Paris di Netflix bukan sekadar membahas tentang pain au chocolat, pria-pria ganteng, hingga sartorial gaya Emily yang memang sangat tidak biasa.
Film seri yang digagas oleh Darren Star yang turut menyutradarai film Sex And The City, Darren kembali menampilkan peran utama wanita atraktif, dinamis, kreatif yang juga pemuja fashion. Kesan atraktif, riang dengan keyakinan tinggi selalu muncul pada tiap penampilan Emily.
Akhirnya gaya Lily Collins dalam film seri 10 episode berdurasi 30 menit ini pun turut menarik netizen untuk berkomentar. Banyak yang jatuh cinta dengan tampilannya sampai-sampai ingin memiliki seluruh isi lemarinya. Namun, ada juga yang menganggapnya norak dan 'biasa banget'. Bahkan ada yang menanti, di episode mana Emily berubah jadi the real Parisian?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun berbagai perdebatan soal chic atau tidaknya busana yang pakai Emily pun menyeruak di media sosial. Styling busana Emily dinilai berani beresiko dalam tabrak motif dan materi, mengenakan garis mini untuk beraktivitas serta memainkan kombinasi high-end-brand dengan high-street tanpa batas. Ada yang suka ada yang benci.
Tapi yang harus disadari, tiap orang punya gaya yang berbeda-beda. Tak ada yang benar atau pun salah. Tapi apa Anda berani bereksperimen gak meniru gayanya? Minimal mengambil inspirasinya. Apakah menurut Anda styling Patricia Field kali ini pada sosok Emily wearable untuk gaya wanita sehari-hari?
![]() Emily in Paris |
Pilihan saat yang tepat untuk kesan seorang fashion influencer. Namun, aksesori bucket hat motif tartan seolah ingin memasukan unsur grunge era 90an. Tapi sayang kombinasi ini justru terlihat terburu-buru agar tampil match dengan roknya. Apalagi ditambah dengan bucket bag hijau terang dan juga boots full print.
![]() Emily in Paris |
Blus motif Menara Eiffel yang dipadankan dengan booties typo "Paris" dengan rok motif snake warna hijau keabuan menunjukan suasana hati yang gelisah. Mungkin akibat ulah sang bos yang memang menyebalkan. Jika Anda terinspirasi, sebaiknya tentukan saja mana yang dipilih. Atasan blus atau rok?
Pasalnya kombinasi keduanya terlihat terlalu 'berantakan' dan berlomba untuk terlihat menonjol. Belum lagi jika melihat kombinasinya dengan tas berwarna pastel berpita dan boots full motif. Terlalu ramai.
![]() Emily in Paris |
Blus romantis dan elegan dengan sentuhan medieval era ini diperlakukan secara 'street wear' lewat padanan tank bergaya athleisure, plus detail angka tujuh dan bunga lotus. Belum cukup, aksesori vedora hat dengan napas cruising inilah yang mungkin bikin Emily mendapat julukan la plouc dari rekan kerjanya.
Gaya ini terlihat berlebihan jika dipakai untuk busana sehari-hari. Alih-alih terlihat memukau, Anda justru terlihat aneh.
Namun dari sekian sartorial harian Emily, ada juga yang terlihat elegan, stylish dan inspirasional.
![]() Emily in Paris |
Pilihan pertama adalah tailored blazer dan short pants dengan topi baret merah ini bikin Emily terlihat elegan dan effortlessly chic.
Paduannya palet warnanya mengingatkan pada gaya Coco Chanel dalam versi milenial.
![]() Emily in Paris |
Off-the shoulder dress berpotongan simpel menjadi lebih glamor dengan hiasan kepala dan hand bag kecil gemerlap. Semua terlihat pas walau dengan sentuhan sederhana. Kadang, seni menampilkan sedikit bagian kulit yang tepat dengan cerdas adalah ilmu tersendiri dalam berbusana. Cara ini juga bisa membuat Anda terlihat seksi tanpa harus 'buka-bukan' secara vulgar.
![]() Emily in Paris |
Dress motif bunga Lily karya Dolce & Gabbana kali ini bikin Lily terlihat stylish tanpa usaha. Tata rambut tergerai menutupi bahu membuat dress ini layak dikenakan ke kantor Savoir dimana ia harus menangani klien fashion papan atas. Pump shoes merah muda dengan studded cinch belt memberi kesan 'Emily' yang eksentrik.