Tak dipungkiri, asupan kafein pada teh dan kopi dapat meningkatkan suasana hati. Namun, ibu hamil disarankan untuk membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 miligram per hari.
Kafein diserap dengan cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Karena bayi dan plasentanya tak mamiliki enzim utama yang diperlukan untuk memetabolisme kafein, kadar kafein yang tinggi dapat meningkat begitu saja.
Asupan kafein tinggi selama kehamilan terbukti dapat membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berat badan lahir rendah didefinisikan sebagai kurang dari 2,5 kilogram, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit kronis di usia dewasa.
Kecambah mentah rentan terkontaminasi bakteri Salmonella. Lingkungan lembap yang dibutuhkan benih untuk mulai bertunas sangat ideal sebagai tempat berkembangnya bakteri ini.
Sama dengan yang lainnya, infeksi bakteri mengancam jika ibu hamil mengonsumsi susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Ibu hamil disarankan untuk benar-benar menghindari minuman beralkohol. Minuman beralkohol akan meningkatkan risiko keguguran dan lahir mati. Jumlah alkohol yang sedikit pun dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak bayi kelak.
Konsumsi minuman beralkohol selama kehamilan juga dapat memicu sindrom yang menimbulkan kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, dan cacat intelektual pada anak.
(asr)