Pada 27 Agustus 2020, dunia mode harus melepas kepergian Barli Asmara untuk selamanya. Kepergian tidak harus selalu diiringi tangis dan dikenang dalam duka. Leslie Tobing, direktur kreatif baru 'Barli Asmara Prêt-à-Porter', memilih untuk merayakan hidup dan karya mendiang lewat pertunjukan di Jakarta Fashion Week (JFW) 2021.
Bertajuk 'Tribute to Barli Asmara', pertunjukan terbagi dalam dua sesi yakni, sesi koleksi dari arsip Barli Asmara dan sesi koleksi terbaru label.
Seperti diajak menengok ke belakang, Anda seperti membuka album foto lawas. Tampil koleksi 'masterpiece' Barli mulai 2008 hingga 2018 yang didokumentasikan dalam buku biografi '15 Warsa Barli Asmara: Di Antara Gemerlap Ornamentasi'. Mulai dari look busana dengan aksen pita di pundak, menandakan koleksi 2008 bertajuk 'All About Ribbon'. Kemudian dari look sederhana nan memikat ini, beranjak ke busana dengan detail cukup rumit dengan teknik smock dari tahun yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muncul look midi dress dengan bolero macrame yang menandakan koleksi 2011 'Macrame'. Nuansa feminitas makin menguat saat muncul busana dengan detail fringe khas era 1920-an. Barli menghadirkannya di 2012 silam lewat gaun-gaun plus fringe yang bergerak mengikuti lenggok model.
Meski kerap menghadirkan busana dengan inspirasi mode ala Barat, Anda diingatkan bahwa Barli pernah mengambil inspirasi lokal. Busana dari koleksi 'Royal Javanese' di 2014 memperlihatkan siluet kebaya yang disatukan dengan dress modern.
![]() Tribute to Barli Asmara |
Kemudian tiba pada karyanya selama lima tahun terakhir yang penuh gairah. Ia seolah memindahkan taman bunga ke dalam busana. Tidak meluap-luap, tidak berlebihan. Terasa pas dalam koleksi 'Versailles Garden' (2015), 'Glow of Parai' (2016), 'Orchid Fervor' (2017), juga 'La Vie Boheme' (2018).
Kenapa tidak berlebihan? Ada detail yang begitu menarik yakni bordir bunga berwarna putih di atas kain dengan warna nyaris senada. Dari layar monitor atau layar ponsel, detail ini masih bisa dikenali. Seandainya bisa hadir dalam pertunjukan langsung, tentu detail ini akan tampak cantik seperti bunga utuh dan hidup.
Cukup 24 look untuk menghadirkan kenangan akan kelihaian Barli meracik busana. Kini saatnya melangkah ke depan dengan semangat dengan koleksi terbaru bertajuk 'La Danza de la Vida'. Buat Leslie, koleksi ini jadi caranya memberikan penghormatan pada sang pendiri label.
Sesuai judulnya, koleksi ingin memperlihatkan kegembiraan dalam tarian. Warna-warna yang dihadirkan mencoba menumbuhkan suasana ceria lewat kuning, ungu, biru muda, pink, putih, krem, juga mustard. Ada pula look dengan motif bunga-bunga sehingga menambah keceriaan.
Untuk siluet, ini banyak mengambil siluet khas kostum penari dari berbagai negara. Tampil busana berpotongan asimetris plus ruffles di bagian bawah yang mengingatkan akan kostum tari Samba, Brasil. Gaun-gaun panjang dengan bahan ringan, bergoyang mengikuti langkah model bak penari Arunguita, Argentina. Sisi feminin perempuan juga ditonjolkan dalam busana bersiluet bodycon layaknya penari Rumba, Kuba.
![]() Tribute to Barli |
Kemeriahan dan kegembiraan dalam tarian tergambar dari bahan brokat, chiffon, tulle dan katun yang ringan dan membuat tiap pemakainya bebas bergerak. Meski detail tidak terlalu tampak dari layar, tetapi aksen ruffles, puffed-sleeves juga rok tiered mampu membuatnya tampil indah.
"Sekuens kedua merupakan penghormatan. Daripada bersedih, kami memilih untuk merayakan semangat Kak Barli yang sangat passionate," ujar Lesli dalam konferensi pers JFW 2021, Selasa (24/11).
Dalam koleksi terbarunya, label rupanya tidak kehilangan DNA Barli Asmara. Busana tetap dengan nuansa feminin, menonjolkan keanggunan perempuan khas Barli. Hingar bingar dan tepuk tangan absen dari panggung mode tahun ini. Pertunjukan pun hanya ditemani tata cahaya putih nan kaku. Namun karya Barli Asmara mampu membuatnya lebih berwarna dan meriah. Sekali lagi, selamat beristirahat dalam kedamaian Barli, kau abadi dalam karya!
![]() Tribute to Barli Asmara |