Bermalam di hotel kapsul bisa menjadi salah satu cara menghemat biaya wisata saat melancong ke Jepang.
Banyak yang menganggap kamar di hotel kapsul bak penjara atau peti mati, tapi nyatanya banyak turis mancanegara yang bermalam di sana.
Ruangan yang nyaman dan bersih, jaringan internet yang cepat, serta lokasinya yang strategis membuat hotel kapsul digemari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pandemi virus Corona masih menutup gerbang pariwisata Negara Matahari Terbit dari pelancong internasional. Hotel kapsul menjadi sepi pengunjung.
Untuk mengakali pendapatan, salah satu hotel kapsul, Anshin Oyado Shinjuku di Tokyo, mengubah konsep kamarnya menjadi ruang kerja.
Pengunjung bebas memilih kapsul mana yang ingin ditempati untuk bekerja selama beberapa jam atau seharian.
Tak perlu khawatir soal jarak fisik, karena setiap kapsul sejatinya dibuat terpisah layaknya kamar hotel. Hanya saja ukurannya yang kecil.
Agar pengunjung bisa duduk nyaman, pengelola hotel kapsul melepaskan atap pemisah antar dua ruangan, sehingga langit-langit setiap kapsul jadi cukup tinggi.
Kalau butuh privasi, tinggal menurunkan tirai, seperti saat hendak tidur di hotel kapsul.
Lihat juga:Jepang Tawarkan Paket WFH di Taman Nasional |
Fasilitas yang disediakan mulai dari meja, kursi, stop kontak reguler, stop kontak USB, headset, pengisi daya ponsel, lampu kerja, printer, dan yang paling penting: jaringan internet super cepat.
Yang wajib dibawa pengunjung hanyalah laptop dan camilan jika perlu.
Pendingin dan penjernih udara juga sudah terpasang, sehingga udara di setiap kapsul tak terasa pengap selama bekerja seharian.
![]() |
Kalau camilan yang dibawa habis, silakan naik ke lantai tiga untuk makan dan minum gratis, karena sudah termasuk tarif sewa kapsul.
Mengutip SoraNews24, tarif sewa "kantor kapsul" ini seharga 500 yen per satu jam.
Konsep unik ini bisa dinikmati mulai pukul 09.00 sampai tengah malam.