Impostor Syndrome, Masalah Psikologi yang Dialami Seo Dal-mi

CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 13:56 WIB
Seo Dal-mi dalam Start-up digambarkan mengalami masalah psikologis impostor syndrome usai mengetahui kebohongan Nam Do-san dan Han Ji-Pyeong.
Seo Dal-mi dalam Start-up digambarkan mengalami masalah psikologis impostor syndrome usai mengetahui kebohongan Nam Do-san dan Han Ji-Pyeong. (dok. tvN via hancinema.net)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bayangkan jika Anda menjadi Seo Dal-mi (Bae Suzy) ketika mengetahui bahwa dia dibohongi oleh pria yang disukainya Nam Do-san (Nam Joo-hyuk) dan mentornya di Sand Box, Han Jin-pyeong (Kim Seon-ho). Marah, kesal, dan sedih.

Dal-mi juga merasakan itu ketika rahasia besar dua pria itu terbongkar. Itu reaksi normal. Namun apa yang terjadi pada Dal-mi sedikit berbeda. Dia berusaha bersikap profesional, namun di sisi lain, dia juga mengalami masalah psikologis lainnya di mana dia merasa semua pencapaian diri dan kepercayaan dirinya adalah sebuah kebohongan dan kepalsuan.

Kondisi psikologis ini disebut sebagai Impostor Syndrome atau sindrom penyemu atau sindrom penipu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa sebenarnya Impostor Syndrome seperti yang dialami Seo Dal-mi dan juga banyak orang lainnya?

Mengutip Time, perasaan ini dikenal dengan sebutan sindrom penipu, atau yang sering disebut para psikolog sebagai fenomena penipu. Diperkirakan 70 persen orang mengalami perasaan penipu ini di beberapa titik dalam hidup mereka, menurut sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Science.

Sindrom penipu mempengaruhi semua jenis orang dari semua bagian kehidupan: wanita, pria, mahasiswa kedokteran, manajer pemasaran, aktor, dan eksekutif.

Ketika mengalami sindrom ini, Anda akan merasa semua hal yang terjadi dalam hidup Anda, termasuk keberhasilan yang dicapai hanyalah karena keberuntungan semata. Bukan karena bakat atau kualifikasi pribadi.

Impostor Syndrome ini pertama kali diidentifikasi oleh psikolog Pauline Rose Clance dan Suzanne Imes pada 1978. Dalam makalah penelitiannya, mereka memiliki teori bahwa perempuan lebih berisiko terkena sindrom ini. Namun dalam perkembangannya, masalah psikologis ini juga dialami oleh pria.

"Saat ini, impostor syndrome dapat terjadi pada siapa saja "yang tidak mampu menginternalisasi dan mengakui keberhasilan dan kesuksesan yang didapatkannya," kata psikolog Audrey Ervin.

Mengapa orang bisa mengalami sindrom ini?

Tak ada jawaban pasti mengapa hal ini terjadi. Beberapa ahli percaya itu ada hubungannya dengan ciri-ciri kepribadian - seperti kecemasan atau neurotisme - sementara yang lain berfokus pada keluarga atau penyebab perilaku, jelas Ervin.

Terkadang kenangan masa kecil, seperti perasaan bahwa nilai Anda tidak pernah cukup baik untuk orang tua atau bahwa saudara Anda lebih unggul dari Anda dalam bidang tertentu, dapat meninggalkan pengaruh yang bertahan lama.

"Orang sering menginternalisasi ide-ide ini: bahwa untuk dicintai atau disayangi, 'Saya perlu meraihnya,'" kata Ervin.

Ciri-ciri impostor syndrome seperti yang dialami Seo Dal-mi dalam Start-Up

Ada beberapa gejala yang muncul dan bisa menjadi pertanda Anda mengalami impostor syndrome. Mengutip Very Well Mind ada beberapa gejalanya:

1. Meragukan diri sendiri
2. Ketidakmampuan untuk menilai kompetensi dan keterampilan Anda secara realistis
3. Mengaitkan kesuksesan Anda dengan faktor eksternal
4. Tak menghargai kinerja Anda
5. Ketakutan bahwa Anda tidak akan memenuhi harapan
6. Terlalu berprestasi
7. Sabotase kesuksesan Anda sendiri
8. Menetapkan tujuan yang sangat menantang dan merasa kecewa saat Anda gagal.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER