Waspada Dampak Menetap Covid-19 pada Tubuh Setelah Sembuh

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 20:03 WIB
Seorang penyintas Covid-19 bercerita bahwa kondisi kesehatannya tak kembali prima seperti sediakala, seperti pernafasan dan kekuatan kaki menyangga tubuh.
Ilustrasi. Seorang penyintas Covid-19 bercerita bahwa kondisi kesehatannya tak kembali prima seperti sediakala, seperti pernafasan dan kekuatan kaki menyangga tubuh. (Foto: AP/Jeff Roberson)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang penyintas Covid-19 bercerita bahwa kondisi kesehatannya tak kembali prima seperti sediakala. Virus ini ternyata membawa dampak berkelanjutan pada kerusakan pada organ tubuh, terutama pernafasan.

Lektor Kepala di Divisi Mikrobiologi Medik FKH Institut Pertanian Bogor (IPB) Eko Sugeng Pribadi, mendapati dirinya tak lagi sanggup mendaki anak tangga. Kakinya terlampau lemah untuk mengangkat tubuh, dan nafasnya pendek-pendek.

Kondisi ini ia alami sejak keluar dari rumah sakit. Sebagai penyintas Covid-19, ia menyebut kondisinya tak kembali prima seperti sebelum tertular virus corona. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya periksa terakhir 19 November, tiga hari kemudian setelah keluar dari rumah sakit. Ini masih membutuhkan pemulihan," ucap Eko di tengah talkshow 'Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!' yang diunggah akun YouTube BNPB pada Jumat (4/12).

Eko belum merasa sehat sempurna, susah bernafas panjang, batuk, dan yang paling parah soal kakinya yang jadi lemah. Cek kesehatan terus dilakukan. Ia berharap kondisinya kian membaik.

Hal serupa juga dialami oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarta. Kondisinya tak separah Eko, namun ia tetap merasa terganggu.

"Ada dua yang sering saya rasakan, pertama adalah mudah lelah. Kalau dulu mah nggak ada cerita, sekarang waktu sore saya harus mulai atur. Kedua semriwing-semriwing, rasanya merasa demam dan meriang tetapi suhu badan normal," ucap Bima.

'Semriwing' yang ia maksud adalah suhu tubuhnya normal tetapi merasa panas dari dalam. Namun kondisi ini tak terasa ketika ia beraktivitas, seperti berlari ataupun bersepeda.

Dampak virus corona pada tubuh diklaim bertahan dalam jangka panjang. Gejala Covid-19 bahkan terkadang bisa bertahan setelah pemulihan.

Situs kesehatan Mayo Clinic mencatat orang tua dan orang dengan penyakit komorbid atau kondisi medis tertentu berisiko mengalami dampak virus corona yang menetap. Kelelahan, batuk, sesak napas, sakit kepala, dan nyeri persendian menjadi beberapa gejala paling umum yang bertahan.

Meski virus SARS-CoV-2 menyerang sistem pernapasan, namun penyakit yang diakibatkan dapat menimbulkan kerusakan organ. Kerusakan organ dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang.

(ayo/rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER