Bangka Belitung Buka Pulau Anggrek Jadi Objek Wisata

CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2020 12:35 WIB
Pecinta tanaman anggrek mungkin bisa menjadwalkan kunjungan wisata ke Pulau Anggrek Elsye Lestari di Bangka Belitung pada tahun depan.
Ilustrasi. (istockphoto/Lemiuex)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pecinta tanaman anggrek mungkin bisa menjadwalkan kunjungan wisata ke Pulau Anggrek Elsye Lestari, yang menjadi habitat ratusan spesies tanaman anggrek di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada tahun depan.

Peresmian Pulau Anggrek Elsye Lestari telah dilakukan oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan pada Kamis (10/12).

Ia menyakini Pulau Anggrek Elsye Lestari di kawasan Sungai Upang Riau Silip, Kabupaten Bangka, mampu mendorong sektor kepariwisataan daerah setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erzaldi melihat kawasan konservasi anggrek di sungai Upang cukup luas dan masih alami karena tidak ada kegiatan penambangan biji timah.

"Saya cukup yakin Pulau Anggrek Elsye Lestari mampu mendorong percepatan sektor pariwisata karena dukungan spesies anggrek yang beragam dan indah berada di kawasan Sungai Upang yang masih alami," katanya seperti yang dikutip dari ANTARA.

Di Pulau Anggrek Elsye Lestari terdapat 123 jenis spesies tanaman anggrek, 76 diantaranya telah terindentifikasi serta tiga jenis anggrek masuk dalam daftar tanaman yang dilindungi.

Saat ini areanya berupa kebun dan rumah panggung di tepi sungai. Fasilitas dan layanan wisata penunjang kenyamanan turis dijanjikan akan terus dibangun.

Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengatakan Pulau Anggrek Elsye Lestari menambah daya tarik wisata di kawasan tersebut.

"Pulau anggrek ini merupakan salah satu daya tarik di samping dari kekayaan alam beragam jenis ikan, seperti ikan tapah, pesut dan jenis lainnya yang dapat dilihat langsung di sana," katanya.

Pulau Anggrek Elsye Lestari di bawah pengelolaan komunitas pecinta lingkungan Bangka Flora Society (BFS) dan Sahabat Alam Sungai Upang Desa Tanah Bawah, sekaligus dibantu masyarakat serta Pemerintah Desa Tanah Bawah untuk dijadikan kawasan konservasi.

Ketua BFS Dian Rossana Anggraini Ratusan anggrek yang ditanam secara alami di sana merupakan tanaman anggrek lokal berasal dari wilayah Pulau Bangka Belitung.

(antara/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER