Kolombia merayakan ulang tahun ke-25 pembukaan Katedral Garam Zipaquirá atau Catedral de Sal de Zipaquirá pada hari Rabu (16/12).
Katedral Garam Zipaquirá adalah gereja Katolik Roma bawah tanah yang dibangun di dalam terowongan tambang garam di gunung dekat kota Zipaquirá, Kolombia.
Katedral yang merupakan salah satu objek wisata populer di Kolombia ini telah ditutup selama lima bulan terakhir karena pandemi virus Corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan di hari ulang tahun pembukaannya, pemerintah setempat kembali membuka pintu gerbang Katedral Garam bagi turis.
Bangunan Katedral Garam Zipaquirá diukir dari batu asin 180 meter di bawah permukaan tanah.
Diresmikan pada 16 Desember 1993, katedral ini memiliki tinggi 22 meter, panjang 386 meter, dan kapasitas sekitar 8.000 orang.
Ada tiga bagian di areanya yang melambangkan kelahiran, kehidupan, dan kematian Yesus.
Arsitek katedral ini ialah Roswell Garavito Pearl dan kepala insinyurnya ialah Jorge Enrique Castelblanco.
Menambang garam dari bumi adalah tradisi leluhur yang berasal dari penduduk asli Muiska yang tinggal di kawasan ini sejak ratusan tahun yang lalu.
![]() |
![]() |
Para penambang di abad kedua puluh adalah orang pertama yang berdoa kepada Perawan Guasá di sini, yang dipercaya sebagai pelindung penambang bawah tanah.
Untuk memperingati pembukaan kembali Katedral Garam, pengunjung disuguhi pertunjukan cahaya yang diproyeksikan ke dinding putih katedral.
Wilayah itu menerima sekitar 500 ribu turis yang sebagian besar datang untuk mengunjungi Katedral Garam sepanjang 2019.
Lihat juga:FOTO: Jejak Pablo Escobar di Comuna 13 |