Penduduk Thailand nampaknya mendapat secercah harapan untuk bertemu dengan jodohnya pada tahun ini, setelah Badan Pariwisata Thailand (TAT) mengumumkan kerja samanya dengan aplikasi kencan Tinder untuk menggelar tur wisata.
Meskipun perbatasan Thailand secara teknis telah terbuka untuk wisatawan mancanegara - setidaknya mereka yang bersedia dikarantina di kamar hotel selama dua minggu dan membayar aplikasi visa - paket perjalanan dengan nama 'Single Journey' ini ditujukan hanya untuk penduduk Negara Gajah sebagai cara untuk menggairahkan kembali perjalanan domestik.
TAT merencanakan sembilan rute untuk tur wisata itu dan saat ini telah menguji coba tiga trip.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tur wisata yang pertama, yang akan berlangsung pada tanggal 20 Desember, adalah pesiar di sepanjang Sungai Chao Phraya Bangkok untuk 100 peserta lajang.
Trip yang berlangsung seharian itu termasuk sei jalan-jalan, makan malam dan mendengarkan nasihat dari seorang ahli Feng Shui yang akan berbagi tip tentang bagaimana memberi penghormatan kepada Buddha dan meminta berkah.
Selama perjalanan ini tentu saja ratusan peserta akan menemukan bahan obrolan.
Dua trip lainnya adalah pesta tepi pantai dan konser di Phuket serta perjalanan kereta api ke Bendungan Pa Sak Jolasid di Lopburi, keduanya pada bulan Januari 2021 dan masing-masing untuk hingga 50 peserta lajang.
Pemesanan tur wisata ini dibuka pada 15 Desember dan dapat dilakukan melalui situs web Sneaksdeal (dalam bahasa Thai).
"Paket perjalanan ini menargetkan pelancong tunggal yang lebih suka bepergian sendiri ke berbagai tujuan di Thailand," kata Gubernur TAT, Mr Yuthasak Supasorn, dalam pernyataan pers, seperti yang dikutip dari CNN Travel pada Senin (21/12).
'Single Journey' ialah salah satu ide terbaru pemerintah Thailand untuk merangsang pariwisata domestik di tengah pandemi virus Corona.
Pada bulan November, Thai Airways mengoperasikan penerbangan sekali jalan "tanpa tujuan" yang berangkat dari dan kembali ke Bangkok dan terbang di sekitar lebih dari 99 situs suci Buddha di seluruh negeri.
Di negara lain, EVA Airlines Taiwan memiliki ide serupa.
Paket perjalanan 'Love Is In the Air' telah menjadwalkan tiga penerbangan - pada Hari Natal, Malam Tahun Baru, dan Tahun Baru - dengan sesi kencan kilat di pesawat, diikuti dengan sesi minum teh sore yang romantis atau makan malam dengan cahaya lilin di darat.
Hanya satu pertanyaannya, jika peserta berhasil menemukan jodohnya dan melanjutkan hubungan hingga ke jenjang pernikahan, apakah mereka akan kembali ditraktir bulan madu?