6 Pertimbangan Bekerja Jarak Jauh dari Destinasi Wisata

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2021 16:00 WIB
Menjadi pekerja nomaden alias pengembara digital sangat bisa dilakukan dari destinasi wisata. Berikut sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan.
Ilustrasi. (iStockphoto/Natalie_magic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Work from destination alias bekerja dari destinasi wisata bukan hal baru, namun pandemi virus Corona membuat konsep ini terlihat menggiurkan.

Pasalnya, harga tiket dan hotel menjadi lebih murah. Belum lagi semakin banyak kantor yang mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah (work from home) demi mengurangi penularan Covid-19.

Bagi yang berencana menjadi pekerja nomaden alias pengembara digital di destinasi wisata, berikut sejumlah hal yang patut dipertimbangkan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Seimbangkan tujuan

Pilih destinasi yang menunjang kenyamanan bekerja dan hidup Anda, jangan hanya sisi pemandangan indah atau unsur hura-huranya saja.

Destinasi di lokasi terpencil juga dikhawatirkan bisa mengganggu kebutuhan akan sinyal internet dan telepon - meski kini banyak tempat penginapan yang memiliki teknologi mumpuni.

Urusan biaya sehari-hari juga patut diperhitungkan. Pengeluaran saat datang ke suatu destinasi sebagai sebagai turis dan saat datang sebagai pekerja tentu saja berbeda.

Misalnya, kalau masih harus bolak-balik ke Jakarta setiap minggunya, pilihlah destinasi dengan ongkos pulang pergi yang masih nyaman di kantong.

Jangan sampai menjadi pekerja nomad malah membuat Anda tak punya tabungan.

Situs seperti nomadlist.com bisa dijadikan panduan untuk mencari destinasi dengan biaya hidup terjangkau.

2. Pertimbangkan lokasi

Jika Anda berencana untuk menetap lebih lama, 'hub' pekerja nomad seperti Valencia, Spanyol; Lisbon, Portugal; Medellin, Kolombia; Buenos Aires, Argentina; Chiang Mai, Thailand; dan Bali, Indonesia adalah tempat yang bagus untuk memulainya.

Destinasi ini biasanya merupakan tempat yang aman dengan Wi-Fi yang baik, beragam tempat untuk bekerja, biaya hidup yang rendah, dan komunitas pekerja nomad yang kuat, kata Smith.

Asia Tenggara, dengan budaya kerja di kafe yang kuat, adalah pilihan yang bagus, tambah Jenny Lachs, pencipta Digital Nomad Girls, platform digital yang menghubungkan pekerja wanita di seluruh dunia.

"Penduduk setempat melihat orang yang bekerja di kafe sepanjang hari sebagai hal yang normal," kata Lachs.

6 Tips Bekerja Jarak Jauh di Destinasi Wisata

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER