Tempat Rahasia Menyembunyikan Anak-anak Badak Yatim Piatu

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2021 12:03 WIB
Di Afrika Selatan ada tempat rahasia untuk menyembunyikan anak-anak badak yang yatim piatu.
Yolande Van Der Merwe bermain dengan anak-anak badak di The Rhino Orphanage, Afrika Selatan. (AFP/MICHELE SPATARI)

"Jika mereka terlalu terbiasa dengan orang, maka akan lebih sulit untuk melepaskan mereka ke alam liar," jelas Van Deventer, menambahkan bahwa lahan itu juga ditutup untuk umum karena "alasan keamanan".

Empat staf dan dua sukarelawan, semuanya perempuan, bekerja sepanjang waktu untuk merawat badak, kadang-kadang bahkan tidur di samping mereka di kandang terbuka.

"Kami ibu mereka," kata manajer Yolande Van Der Merwe (38).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tidur sangat dekat untuk kehangatan dan kenyamanan.

"Seseorang membawakan (kami) makanan, atau jika kami ingin makan malam atau istirahat di kamar mandi seseorang datang untuk tinggal bersama mereka," katanya kepada AFP.

"Begitu mereka dibiarkan sendiri, mereka mulai berteriak."

Tangisan mereka bernada tinggi, seperti suara lumba-lumba, menurut Van Deventer.

Anak yatim piatu yang rakus

Sebagian besar anak badak telah menjadi yatim piatu akibat para pemburu.

Badak dibunuh untuk diambil tanduknya, dengan ganjaran harga mahal di seluruh Asia untuk tujuan tradisional dan pengobatan.

Satu kilogram keratin, yang diperoleh dari tanduknya, dapat dijual dengan harga lebih dari US$110 ribu di pasar gelap.

Perdagangannya menguntungkan dan sebagai hasilnya, ribuan badak telah diburu di Afrika Selatan selama dekade terakhir.

Di panti asuhan, tiga penghuni termuda - dua perempuan dan satu laki-laki - tak sabar menunggu botol bayi berukuran besar yang penuh dengan campuran susu dan nasi rebus.

Berat badak bertambah lebih dari 350 kilogram di tahun pertama kehidupannya dan anak-anaknya perlu diberi makan setiap beberapa jam.

Carer Zanr Van Jaarsveld, 26, plays with a rhino calf at the Rhino Orphanage in an undisclosed location near Mokopane, Limpopo province, on January 9, 2021. Carefully hidden in the bush of South Africa's Limpopo province, the Rhino Orphanage is the first specialised non-commercial centre that cares for orphaned and injured baby rhinos - most of whom have lost their mothers shot dead by poachers for their valuable horns - with the aim of releasing them back into the wild. Rescue, rehabilitate, release: this is the motto that drives carers and volunteers living with the rhino calves they care for, at time sleeping with them for months, isolated from the outside world as the centre do not permit visitors due to fear of disclosing the location to poachers. (Photo by Michele Spatari / AFP)Sukarelawan Zanr Van Jaarsveld bermain bersama anak-anak badak yatim piatu. (Michele Spatari / AFP)

"Pada usia lima atau tujuh hari mereka kecil, setinggi lutut," Van Der Merwe menunjuk.

"Mereka mendapatkan makan setidaknya satu kilo sehari," lanjutnya.

Pada ulang tahun pertama mereka, badak biasanya memiliki berat hampir setengah ton.

Saat anak badak mulai gelisah, Van Jaarsveld (26) dengan penuh kasih sayang menggaruk kulit tebal mereka yang kasar.

Di antara mereka adalah Jessie, masih gelisah delapan bulan setelah penyelamatannya.

"Dia sangat gelisah, sangat mudah ketakutan," kata Van Jaarsveld.

Anak badak tinggal di panti asuhan sampai usia lima tahun, ketika mereka dianggap cukup kuat untuk mempertahankan diri dari predator.

Mereka kemudian dilepaskan di cagar alam terdekat di mana seorang konservasionis terus memperbarui panti asuhan tentang kemajuan mereka.

(afp/ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER