Memang menakutkan saat melihat testis membiru dan terasa sakit. Hal itu menimbulkan rasa tidak nyaman pada penis.
Sensasi tersebut pada dasarnya menjadi indikasi dari kondisi yang disebut hipertensi epididimis. Namun, kondisi tersebut tak akan menimbulkan risiko kerusakan permanen, apalagi mengancam jiwa.
Hipertensi epididimis terjadi saat seseorang memiliki darah berlebih yang tersisa di testis dari gelombang ereksi yang diikuti oleh ejakulasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, saat seorang pria terangsang, darah akan mengalir ke penis dan menyebabkan ereksi. Jika pria mengalami ejakulasi, darah kembali ke tingkat normal. Tapi jika tidak, testis akan membiru.
Dalam beberapa kasus, gejala masalah yang lebih serius dapat disalahartikan sebagai testis yang membiru. Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan medis jika sensasi tersebut tak kunjung menghilang.
Beberapa perempuan dapat mengalami orgasme berturut-turut saat berhubungan seks tanpa beristirahat. Namun, bukan berarti pria tak bisa mengalami hal yang sama.
Seksolog Justin Lehmiller mengatakan, satu-satunya alasan yang membuat pria hanya bisa mengalami satu orgasme adalah periode refraktori. "Lamanya periode ini bisa sangat bervariasi pada pria. Ada yang hanya butuh waktu beberapa menit, ada pula yang bisa beberapa jam," ujar Lehmiller.
Namun, beberapa pria diklaim bisa orgasme tanpa ejakulasi. Jadi, bukan hal yang tak mungkin jika pria bisa mengalami beberapa kali orgasme. Sebuah studi pernah menemukan, pria mampu mengalami orgasme berturut-turut dalam satu periode.
Ejakulasi dini menjadi masalah umum yang dialami pria. Sebanyak 1 dari 3 pria pernah mengalami ejakulasi dini.
Namun, ejakulasi dini bisa diatasi dengan bantuan krim topikal, kondom, dan obat-obatan. Beberapa kondom dan krim mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kepekaan penis untuk mencegah ejakulasi dini.
(asr)