
Menparekraf Sandi Sebut Protokol Kesehatan di Bintan Terbaik

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai salah satu yang terbaik.
Sandiaga memuji Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Ia mengatakan akan melaporkan kondisi tersebut kepada Menteri Kesehatan agar daerah pariwisata itu bisa segera dibuka.
"Kita melihat protokol kesehatan yang diterapkan dengan sangat ketat dan sangat disiplin dari kita merapat di pelabuhan dan beberapa area yang sudah kita kunjungi. Jadi ini menjadi sinyal yang baik bagi kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga di Natra Bintan Resort, Sabtu (23/1), seperti yang dikutip dari ANTARA.
Meski demikian, lanjut Sandiaga, perlu terus ditekankan komitmen dan konsistensi dari seluruh pelaku parekraf dan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena, perlu ada pemantauan lebih lanjut dari sisi angka penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut.
"Mudah-mudahan kasus COVID-19 di Bintan bisa terjaga dan kondusif karena kita harus utamakan kesehatan warga masyarakat di Bintan dan itu menjadi panduan kita," katanya.
Setibanya di Pelabuhan Bandar Bintan Telani, Sandiaga juga menyempatkan diri mengunjungi kapal pesiar MV Doulos Phos yang kini dialihfungsikan menjadi hotel.
Sandiaga menilai Kepulauan Riau, khususnya Bintan memiliki infrastruktur penunjang yang siap menampung kedatangan wisatawan nusantara maupun wisman.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, ada 2.000 kamar hotel yang tengah dibangun di Bintan.
"Ditambah 2.100 kamar yang sudah beroperasi jadi total akan ada 4.100 kamar hotel. Ini merupakan suatu kawasan yang sudah siap untuk beberapa event seperti sport tourism, adventure tourism, maupun MICE. Jadi kami nanti akan bekerja sama dengan stakeholder, Forkominda agar Bintan terutama Lagoi Resorts menjadi venue kelas dunia," ucap Sandiaga.
Pihaknya akan bergerak cepat (gercep), bergerak bersama-sama (gerber), dan memanfaatkan semua potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata di Bintan.
Karena menurut Menteri, banyak masyarakat yang menggantungkan penghasilannya dari sektor pariwisata di kabupaten itu.
Apalagi berdasarkan data yang dimilikinya, 60 persen PAD Bintan berasal dari sektor pariwisata.
"Kita gercep, gerber, dan gaspol. Jangan sampai ada pegawai yang kehilangan pekerjaan," kata Sandiaga.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kemenparekraf berencana membuka perbatasan secara terbatas melalui koridor perjalanan (travel bubble) dengan Singapura, utamanya untuk Batam dan Bintan.
Menteri menyatakan telah berbicara dengan banyak pihak mengenai rencana itu, antara lain dengan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Singapura serta Dubes RI untuk Singapura.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kepri Tengku Said Arif Fadillah mengatakan wisman ke Kepri paling banyak berasal dari Singapura dan Malaysia, tapi sejak terjadi pandemi COVID-19 jumlah wisman ke Kepri turun sekitar 85 persen pada 2020 dibanding tahun 2019 yang mencapai 2,5 juta orang.
Pemprov Kepri berharap Sandiaga dan kementerian terkait lainnya mampu mendorong kedua negara membuka akses masyarakatnya untuk berlibur ke Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun.
Pengusaha sektor pariwisata di Kepri sudah siap menerima turis asal Singapura dan Malaysia dengan menaati protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Fasilitas pariwisata di Bintan dan Batam, contohnya sudah menyiapkan fasilitas untuk wisatawan yang aman dan nyaman, dengan memenuhi standar protokol kesehatan.
Bahkan di kawasan wisata berskala internasional di Lagoi, Bintan, terdapat alat PCR untuk mendeteksi seseorang tertular COVID-19 atau tidak.
Selain itu, kata dia pemeriksaan cepat dengan metode antigen dan vaksinasi juga menambah keyakinan bagi wisatawan maupun penyedia fasilitas pariwisata.
"Syarat yang tidak ketat, namun tetap memenuhi standar protokol kesehatan dibutuhkan. Saya pikir sekarang lebih mudah karena ada rapid test antigen dan vaksin sehingga menambah keyakinan wisman berkunjung ke Kepri," ucapnya.
"Kepri itu salah satu pintu masuk wisman di Indonesia. Salah satu lokomotif pariwisata di Indonesia, selain Jakarta dan Bali. Kami yakin setelah Pak Sandiaga dan menteri lainnya berhasil melobi Pemerintah Singapura dan Malaysia, dunia pariwisata di Kepri, terutama Batam dan Bintan kembali cerah," tuturnya.