Melihat Pengaruh Pandemi Terhadap Libido dan Seks

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2021 22:30 WIB
Baru-baru ini, sebuah laporan menemukan pengaruh pandemi terhadap libido dan seks.
Ilustrasi. Baru-baru ini, sebuah laporan menemukan pengaruh pandemi terhadap libido dan seks tersebut. Hasilnya, berbeda-beda pada setiap orang. (iStockphoto/bymuratdeniz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama hampir satu tahun berlangsung, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal, termasuk mempengaruhi libido dan kehidupan seks sejumlah pasangan di dunia.

Baru-baru ini, sebuah laporan menemukan pengaruh pandemi terhadap libido dan seks tersebut. Hasilnya, berbeda-beda pada setiap orang.

Studi dari Superdrug Online Doctor ini menganalisis pengaruh pandemi terhadap libido pada pasangan di Inggris dan Amerika Serikat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Libido merupakan keinginan, hasrat, atau dorongan untuk melakukan hubungan seksual.

Sebagian mengalami kenaikan libido, sedangkan sebagian lainnya mengalami penurunan. Sebagaimana dilansir Metro UK, laporan ini menyampaikan bahwa tidak ada tren yang pasti mengenai pengaruh pandemi Covid-19 terhadap hasrat seksual.

Sebanyak 28 persen responden menyebut libido mereka menurun. Proporsi pria dan wanita pada responden yang mengalami penurunan libido berjumlah hampir seimbang.

Sementara itu, 26 persen mengaku mengalami kenaikan libido selama pandemi. Proporsi pria sedikit lebih banyak dibandingkan wanita. Lebih dari sepertiga orang yang menikah menyebut libido mereka lebih tinggi.

Penurunan libido ini berdampak pada penolakan hubungan seksual terhadap pasangan. Sebanyak 14 persen mengatakan selalu menolak berhubungan seksual, sementara 21 persen mengaku sering menolak berhubungan seksual karena kurangnya libido.

Pada generasi Z atau generasi yang lahir setelah tahun 1995 menyatakan libido mereka lebih tinggi dari sebelumnya. Sedangkan pada generasi milenial yang lahir pada rentang 1980-1995, sebanyak 29 persen menyebut libido mereka menurun.

Selain itu, 46 persen partisipan mengatakan bahwa dorongan seks mereka tetap sama seperti sebelum pandemi berlangsung.

Sebanyak 60 persen partisipan juga menyebut mereka ingin punya hasrat yang lebih besar untuk berhubungan seksual.

Menurut analisis tersebut, penurunan libido terkait dengan stres yang tinggi selama pandemi Covid-19. Stres menyebabkan arteri mengencang dan mengganggu kadar hormon sehingga menurunkan risiko.

Libido atau gairah seksual dapat ditingkatkan dengan mengelola stres, berolahraga teratur, beristirahat yang cukup, dan menjaga pola makan seimbang.

(ptj/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER