Ruwetnya konflik dan politik tak membuat anak-anak remaja Palestina dirudung kesedihan setiap hari. Ada saja cara untuk menyenangkan hati, salah satunya main skateboard di atap gedung-gedung Yerusalem bagian timur, Israel.
Untuk mencapai gedung-gedung ini, mereka harus berjalan kaki sembari menenteng papan skateboard menyusuri gang-gang sempit di Kota Tua, yang menjadi lokasi pasar dan pemukiman padat penduduk, sebuah pemandangan yang kontras antara masa lalu dan modernisasi di Israel.
Segelintir anak remaja Palestina yang tinggal di sekitar Kota Tua biasa berlatih skateboard di atas atap gedung yang kosong selama pandemi virus Corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum pandemi, biasanya area sekitar pasar dan pemukiman akan sangar ramai dan bising. Namun saat ini, hanya bunyi roda dan celotehan para remaja yang terdengar dari atas gedung.
Main skateboard diakui mereka menjadi salah satu pelipur lara dan mengatasi kebosanan saat berada di rumah saja.
"Selama (penguncian) virus Corona kami tidak bisa keluar dan meluncur atau melakukan apa pun," kata Baha'Shweiki, remaja berusia 17 tahun yang tinggal di kawasan al-Turi.
"Kami menunggu setiap hari untuk mendapatkan kesempatan pergi ke luar rumah," ujarnya.
Dengan sedikit lapangan dan pelatih, anak-anak remaja yang kebanyakan bermukim di timur Yerusalem ini belajar menguasai skateboard melalui video-video di Youtube.
Selain anak laki-laki, ada juga anak perempuan yang ikut serta.
![]() |
![]() |
![]() |
Sayangnya, atap gedung seringkali atapnya kotor dan basah, sehingga tak sedikit dari mereka yang tergelincir ketika hendak melakukan trik skateboard.
Beberapa pernah ada yang jatuh di atas lubang ventilasi dan talang air.
Jadi terkadang mereka menyeberang ke wilayah Yerusalem Barat untuk berlatih di taman yang dibangun khusus yang digunakan oleh pemain skateboard Israel, dengan jalur yang jauh lebih mulus daripada atap gedung.
"Kami melihat ada orang Arab yang bermain skateboard, jadi kami memutuskan untuk melakukannya juga," kata Shweiki.
Hingga saat ini Palestina memiliki 171 ribu kasus virus Corona, dengan kasus kematian sebanyak 1.956 dan kasus kesembuhan 159 ribu.
Sementara itu, Israel memiliki 739 ribu kasus virus Corona, dengan kasus kematian sebanyak 5.473 dan kasus kesembuhan 681 ribu.
Israel juga diberitakan hendak membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung asing. Salah satu syarat yang diterapkan ialah kepemilikan surat vaksin.
(reuters/ard)