Hotel Luar Angkasa Dijadwalkan Buka pada 2027

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 16:52 WIB
Bangun tidur atau sarapan dengan pemandangan luar angkasa sudah pasti bisa dilakukan di hotel luar angkasa ini.
Rancangan awal hotel luar angkasa pertama di dunia, Voyager Station. (Tangkapan layar youtube The Gateway Foundation)

Cara kerja

Jadi bagaimana sebuah hotel luar angkasa bekerja?

Alatorre mengatakan kepada CNN Travel bahwa roda yang berputar akan bekerja untuk menciptakan simulasi gravitasi.

"Stasiun berputar, mendorong isi stasiun keluar ke sekeliling stasiun, seperti Anda dapat memutar ember berisi air, air berputar namun ember tetap pada tempatnya," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dekat pusat stasiun tidak ada gravitasi buatan, Alatorre menjelaskan, tetapi saat Anda bergerak ke bagian luar stasiun, momen gravitasi meningkat.

Nama asli hotel dipilih karena konsepnya terinspirasi oleh desain berusia 60 tahun dari Wernher von Braun, seorang insinyur dirgantara yang memelopori teknologi roket, pertama di Jerman dan kemudian di AS.

Saat tinggal di Jerman, von Braun terlibat dalam program pengembangan roket Nazi, jadi menamai hotel luar angkasa dengan namanya adalah pilihan yang kontroversial.

Ini sebagian alasan mengapa nama itu diubah, Blincow mengatakan kepada CNN Travel.

"Stasiun itu tidak benar-benar tentang dia. Ini berdasarkan desainnya, dan kami menyukai kontribusinya terhadap sains dan luar angkasa," kata Blincow.

"Tapi tahukah Anda, Voyager Station jauh lebih dari itu. Ini adalah konsep di masa depan. Dan kami ingin nama yang tidak memiliki keterikatan."

hotel pertama di luar angkasaRancangan kamar di Voyager Station. (Tangkapan layar youtube The Gateway Foundation)

Wisata luar angkasa menjadi topik yang semakin hangat, dan ada beberapa perusahaan yang mencoba mewujudkannya - dari Virgin Galactic hingga SpaceX Elon Musk.

Sistem StarShip SpaceX dapat membantu meluncurkan Voyager Station.

"Kami tidak dapat menyebut SpaceX sebagai mitra kami, tetapi di masa depan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka," kata Blincow dalam acara promosi baru-baru ini, Orbital Assembly, sekaligus menyarankan pemirsa siaran langsungnya untuk "bersabar."

Untuk saat ini, hotel luar angkasa tidak mengiklankan tarif kamar, tetapi sudah pasti harganya mahal.

Virgin Galactic, misalnya, berencana meluncurkan penumpang ke ruang sub-orbital dengan harga US$250 ribu (sekitar Rp3,5 miliar) per orang, per perjalanan.

Namun tim di belakang Voyager Station mengatakan bahwa mereka berharap pada akhirnya menginap di hotel itu setara dengan "perjalanan dengan kapal pesiar atau perjalanan ke Disneyland."

hotel pertama di luar angkasaRancangan kamar di Voyager Station. (Tangkapan layar youtube The Gateway Foundation)

Kultur luar angkasa

Meskipun Voyager Station mungkin adalah desain Orbital yang paling mencolok, sebenarnya itu hanyalah salah satu aspek dari ambisi ruang angkasa mereka.

Tim juga berharap untuk membangun stasiun penelitian, dan memicu peluang pariwisata dan perdagangan luar angkasa.

"Kami sedang merancang alat dan mesin yang dapat membangun struktur ini dengan sangat cepat," kata Blincow kepada CNN Travel.

Tim membayangkan perusahaan pemerintah atau swasta mungkin menggunakan modul untuk melatih kru "menuju ke Mars, Bulan, dan sekitarnya," seperti yang diuraikan Alatorre pada acara langsung 2021.

Tahap selanjutnya untuk memulai Voyager Station adalah membawa lebih banyak investor, dan melanjutkan dengan pengujian di lapangan.

Tujuan akhirnya, seperti yang dikatakan Alatorre pada tahun 2019, adalah "untuk menciptakan kultur hidup di luar angkasa di mana orang pergi ke luar angkasa, dan tinggal di luar angkasa, dan bekerja di luar angkasa dan mereka ingin berada di luar angkasa. Dan kami percaya bahwa akan ada permintaan untuk itu."

(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER