Tahun ini bulan Ramadan di Finlandia jatuh pada musim semi. Kalau mengikuti waktu lokal, kami biasanya sahur pukul 03.30 dan buka puasa pukul 21.00.
Durasinya memang panjang, tapi suhu udara yang sejuk di sini sepertinya membuat kondisi berpuasa lebih nyaman dan jauh dari kata haus.
Sebagian Muslim, banyak juga yang mengambil kemudahan mengikuti waktu berpuasa di Makkah atau kota terdekat yang bisa memudahkan mereka untuk berpuasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum pandemi virus Corona tentu saja suasana Ramadan sampai Lebaran di Finlandia sangatlah ramai. Seminggu sekali, ada acara pengajian yang dilanjutkan berbuka puasa bersama dan Salat Tarawih di KBRI Helsinki.
Saat Lebaran, Salat Id juga biasanya KBRI Helsinki menggelar acara salat berjamaah.
Tak ada masjid besar di Finlandia. Jadi jika ingin melakukan acara keagamaan, umat Islam di sini biasanya menyewa gedung pertemuan. Dan senangnya, pada tahun lalu kami sempat merasakan Salat Id di lapangan terbuka.
Sama seperti tahun lalu, karena saat ini masih pandemi maka ibadah akan dilakukan di rumah saja. Kalau ada acara silaturahmi mungkin dilakukan dalam jumlah kecil, tapi saya belum tahu juga apakah nantinya ada acara tersebut.
Dengan suka duka yang saya alami sebagai seorang ibu rumah tangga, saya rasa Finlandia menjadi negara yang nyaman untuk berkeluarga dan membesarkan anak.
Urusan kesehatan dan pendidikan sudah pasti nomor satu, tapi yang paling menyenangkan juga ialah di sini ada banyak tempat bermain untuk anak yang seru, jadi kami tak melulu harus menghabiskan uang di mal.
Ada banyak museum dan taman yang bisa didatangi. Bahkan ada beberapa taman yang punya fasilitas di mana anak bisa bermain sementara orang tuanya yang imigran bisa belajar bahasa Finlandia.
Sayangnya banyak tempat publik yang kini ditutup demi mencegah lonjakan kasus penularan COVID-19. Meski demikian anak-anak tetap tak bosan di rumah, karena pemukiman kami dekat dengan hutan yang menjadi suaka burung liar.
Dari teras belakang kami bisa menikmati pemandangan burung-burung yang sedang hinggap di pohon. Kakak juga sering mengajak adiknya untuk menjelajah halaman belakang yang berbatasan langsung dengan hutan.
Jika ada pembaca CNNIndonesia.com yang sebentar lagi akan diajak merantau oleh suaminya ke luar negeri, pesan saya yang pertama ialah jalinlah hubungan baik dengan banyak orang, terutama sesama WNI yang sudah lebih dulu tinggal di sana.
Karena bagaimanapun, teman ialah orang pertama yang akan menolong kita di saat keluarga berada nun jauh di sana.
Untuk ibu yang akan melahirkan atau membesarkan anaknya di luar negeri, pesan saya jangan lupa untuk tetap mengajarkan anak mencintai negara dan agamanya. Beri mereka pelajaran soal keimanan dan adab, sehingga saat besar mereka punya pegangan hidup.
Lihat juga:FOTO: Kebahagiaan di Penjuru Finlandia |