Jika selama ini Anda menganggap tempe hanya bisa dibuat dengan kedelai, tampaknya ini perlu dikoreksi. Ando mengatakan tempe bukan sekadar makanan. Istilah 'tempe' juga bisa menjadi kata kerja yakni 'menempe'. Dari sini bisa dikatakan bahwa Anda bisa menempe dengan beragam bahan.
Salah satu pendiri gerakan Tempe Movement ini mengatakan hingga kini ada sebanyak 22 jenis kacang-kacangan di seluruh dunia yang bisa dijadikan tempe. Ini pun sudah diteliti. Namun dia meyakini masih ada bahan-bahan lain yang belum diteliti sehingga jumlahnya bisa jauh lebih banyak. Tak hanya biji-bijian, bunga (edible flower) pun bisa dibuat tempe.
"Tempe adalah proses fermentasi bahan dan ditingkatkan kandungan nutrisinya," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Ando melihat proses pembuatan tempe seperti mengasuh anak. Menempe tentu memerlukan ragi tempe yang diibaratkan 'bayi-bayi' jamur tempe. Di awal proses, 'bayi-bayi' ini masih dalam kondisi tertidur. Saat menempe, bayi yang tertidur akan dibangunkan dan dirawat atau dibuat senang agar bisa tumbuh menjadi jamur tempe dewasa.
Jamur-jamur ini butuh makanan artinya kita perlu menyiapkan bahan fermentasinya, misal kedelai. Kedelai akan dikupas, direbus, dikeringkan dan didiamkan sebentar sebelum dicampur dengan ragi. Campuran kedelai dan ragi pun dimasukkan ke dalam plastik atau dibungkus dengan daun. Supaya bisa 'bernapas', plastik diberi 'jendela'.
"Untuk temperatur penyimpanan, suhu di Indonesia ini sempurna antara 27-32 derajat Celcius. Dalam waktu 24-72 jam, jamur perlahan tumbuh, padat, bahagia, jadi makanan sehat dan dimasak dengan beragam cara," ucapnya.
Sebenarnya mau bungkus plastik atau daun, tempe sama-sama memberikan nutrisi yang baik buat tubuh. Namun Ando kerap menemukan komentar bahwa tempe bungkus daun rasanya lebih nikmat. Dia tidak memungkiri sebab memang terbukti bahwa ada zat kimia pada daun yang memberikan citarasa lebih alami, hijau, dan tidak dimiliki plastik.
Hal ini, lanjutnya, justru jadi 'pekerjaan rumah' buat Indonesia untuk terus mencari tahu. Itu baru tempe bungkus daun pisang, sedangkan masih ada daun-daun lain yang patut diteliti efeknya terhadap citarasa tempe.
"Ini adalah superfood. Tempe bukan alternatif, bukan substitusi," ujar Fadly.