Panduan Puasa Sehat Ramadan Bagi Ibu Hamil

CNN Indonesia
Kamis, 22 Apr 2021 11:31 WIB
Ibu hamil sebenarnya tidak diwajibkan mengikuti puasa Ramadan. Namun tak dimungkiri ibu hamil juga ingin ikut puasa di bulan ini. Berikut panduannya.
(Istockphoto/ Shironosov)

2. Konsumsi karbohidrat kompleks, buah, dan sayur

Bagi ibu hamil, memilih sumber karbohidrat menjadi sangat penting agar tidak kelaparan saat siang hari. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat kompleks yang punya kadar glikemik rendah.

Hal itu bertujuan agar ibu hamil tak cepat merasa lapar. Karbohidrat kompleks yang kaya serat bisa diserap tubuh perlahan sehingga menimbulkan rasa kenyang lebih lama. Beberapa jenis makanan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum, ubi, dan kacang-kacangan.

Selain karbohidrat kompleks, penuhi juga asupan nutrisi vitamin dan mineral, serta serat yang terkandung dalam buah dan sayur. Ibu hamil juga bisa mengkonsumsi kurma yang rendah glukosa tapi tinggi serat untuk membantu kenyang lebih lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Minum air putih terjadwal

Selama puasa hingga 12 jam lamanya, tubuh bisa kekurangan cairan sehingga lemas dan sulit fokus. Bagi ibu hamil, perhatikan konsumsi air putih saat puasa agar perut tak kembung dan tak kekurangan cairan.

Budi menyarankan ibu hamil tetap minum 2-3 liter air putih seharinya secara bertahap. Pada jam buka puasa, minum 2 gelas air putih, kemudian 2 gelas sedikit demi sedikit setelah berbuka puasa, 1 gelas menjelang tidur, 1 gelas waktu akan sahur, 1 gelas setelah makan sahur, dan 1 gelas terakhir mendekati waktu imsak.

"Jadi bisa disiasati tetap 8 gelas sehari, tanpa menimbulkan kekurangan cairan," ucapnya.

4. Tidur minimal 6 jam sehari

Selain mengonsumsi makanan bergizi, ibu hamil juga harus beristirahat cukup dan menghindari aktivitas fisik berat. Budi menyarankan, ibu hamil tidur setidaknya cukup 6 jam sehari, ditambah dengan tidur siang selama 1 jam.

Pada kondisi kesehatan tertentu ibu hamil sebaiknya tidak menjalankan puasa karena bisa berakibat buruk pada kesehatan bayi dan ibu.
Pertama, jika pada kondisi kehamilan ada riwayat pendarahan, atau kemungkinan bayi lahir prematur, sebaiknya ibu hamil tidak melanjutkan puasanya. Ibu hamil dengan penyakit diabetes,hipertensi, dan gangguan pencernaan seperti maag, sebaiknya juga tidak berpuasa.

"Jika punya penyakit ini, sebaiknya ibu hamil tidak berpuasa agar tidak memperparah kondisi penyakitnya," kata Budi.

(mel/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER