Eksplorasi Seni dari Kisah Persahabatan Chanel dan Cocteau

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Kamis, 06 Mei 2021 13:00 WIB
Virgine Viard, menghadirkan koleksi baru Chanel yang terinspirasi dari "Testament of Orpheus."
Virgine Viard, menghadirkan koleksi baru Chanel yang terinspirasi dari
Jakarta, CNN Indonesia --

Kemarin (04/5), Chanel menggelar fashion show virtual untuk koleksi Cruise 2021 di "Carrières de Lumières", sebuah tambang bawah tanah di Les Baux-de-Provence di selatan Prancis, di antara Montpellier dan Marseille.

Di situ pula film "Testament of Orpheus" karya Jean Cocteau dari tahun 1949 dibuat, sebuah film klasik surealisme yang bernuansa puitis. Sekitar 72 tahun lalu, Coco Chanel menciptakan kostum untuk film itu.

Melalui shownote yang diterima CNNIndonesia.com, Virginie Viard menyebutkan betapa ia sangat menyukai film itu dan menjadikannya sumber inspirasi untuk koleksi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesederhanaan, ketepatan, dan puisi film Cocteau membuat saya ingin membuat koleksi yang sangat bersih, dengan dua nada yang sangat berbeda, terdiri dari putih cerah dan hitam pekat", terangnya.

Kisah yang diceritakan Virginie Viard dengan show ini merupakan sebuah cerita yang setengah matang, di tengah kisah Chanel yang jelas dan signifikan. Kedekatan dengan seni penting bagi Coco Chanel di sepanjang kariernya- baik dari sudut pandang artistik maupun untuk tujuan pemasaran.

Di balik banyaknya referensi dua figur besar di masanya, yang bisa menjadikan sebuah koleksi fesyen apapun terkesan terlalu nostalgia, nampaknya tidak ada ruang bagi sudut pandang Virginie Viard. Namun, ketika ditilik lebih dekat, Virginie dengan lihai menyelipkan referensi-referensi Cocteau dan menggabungkan filosofi Chanel yang terpenting - bahwa setiap pakaian harus dibuat nyaman untuk dikenakan. Ia menunjukkan sumber inspirasinya dengan subtil. Beberapa kutipan dari Cocteau disulam dalam detail koleksi, seperti motif merpati sebagai pola brokat dan renda.

Kehadiran Coco Chanel juga sangat terasa dari rona hitam dan putih yang mendominasi, dengan beberapa pengecualian dimana warna merah dan ungu terselip di beberapa tempat. Terlebih beberapa look hitam putih di awal pertunjukan menampilkan interaksi antara formalitas dan simplicity khas koleksi cruise.

Gaun putih melayang sepanjang pergelangan kaki, misalnya, memiliki kerah tinggi kokoh, dengan decollete yang dipotong rendah. Blesnya Minher, sang model yang mengenakan tampilan ini, menyatakan kepada Caroline de Maigret, salah satu duta rumah mode Chanel, bahwa ia merasa seperti seorang 'malaikat', yang bisa saja merefleksikan litografi karya Jean Cocteau bertajuk 'Les Anges' di tahun 1967.

Eksplorasi Seni Virginie Viard dan Persahabatan Chanel dan CocteauFoto: Arsip Chanel
Eksplorasi Seni Virginie Viard dan Persahabatan Chanel dan Cocteau

Secara umum, Virginie Viard semakin berani menampilkan afeksinya pada rock'n'roll secara terbuka dan menafsirkannya dalam konteks baru. Rock'n'roll, sebuah kosakata klise yang digunakan desainer dalam konteks ini adalah elemen punk dari tahun 1980-an seperti kain jala dan paku keling, serta aspek khas tahun enam puluhan seperti rok mini dan gaun A-line, siluet kaftan, dan rumbai-rumbai.

Sebuah kaos menampilkan wajah model Lola Nicon seperti bintang rock, dikenakan dengan setelan wol dengan tepian kepang lebar, dan sepatu lancip Mary-Janes berwarna silver. Gabungan antara dua estetika yang bertentangan ini jauh dari klise, yang menurut Virginie adalah sebuah "gema dari modernitas ekstrim layaknya film karya Cocteau".

Eksplorasi Seni dari Kisah Persahabatan Chanel dan Cocteau

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER