Paket 'Wisata Vaksin' ke AS Dijual Mulai Rp34,2 Juta
Agen perjalanan di Thailand mulai menjual paket "wisata vaksin" virus Corona ke Amerika Serikat, karena beberapa orang kaya Thailand mulai tidak sabar menunggu ajang vaksinasi massal yang masih digelar sebulan lagi.
Paket wisata tersebut mencerminkan perbedaan global dalam hal vaksinasi, dengan Amerika Serikat dan Inggris memperoleh keuntungan imunisasi yang cepat, tetapi banyak negara berpenghasilan rendah - meski banyak penduduknya yang "sultan" - masih bekerja untuk mengamankan dosis.
Operator tur Bangkok, Unithai Trip, memiliki paket mulai dari 75 ribu baht hingga 200 ribu baht (sekitar Rp34,2 juta hingga Rp91,4 juta) per orang untuk perjalanan ke San Francisco, Los Angeles, dan New York, dengan harga yang bergantung pada perbedaan waktu antar dosis.
"Johnson & Johnson (JNJ.N) berupa satu suntikan, tetapi 90 persen calon peserta menginginkan Pfizer (PFE.N)," yang membutuhkan sekitar 20 hari antara suntikan dosis pertama dan kedua, kata pemilik agen perjalanan tersebut, Rachphol Yamsaeng, mengatakan kepada Reuters.
Ia lanjut mengatakan, satu kelompok sementara dijadwalkan mulai melancong pada minggu depan.
Agen My Journey Travel menawarkan perjalanan 10 hari ke San Francisco untuk suntikan Johnson & Johnson dan mengatakan telah menerima ratusan pertanyaan dari calon peserta dalam tiga hari terakhir.
Wisata vaksin bisa menjadi keuntungan bagi agen pariwisata Thailand setelah perjalanan sektor wisata mati suri selama pandemi.
"Semua agen perjalanan menderita sekarang," kata Rachapol, yang agennya juga menawarkan perjalanan serupa ke Serbia.
"Apa pun yang bisa kami lakukan, kami harus mencobanya."
Seorang juru bicara kedutaan Amerika Serikat di Bangkok menolak untuk segera berkomentar mengenai tren "wisata vaksin", tetapi situs web Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mencantumkan pariwisata medis sebagai alasan yang sah untuk berkunjung.
Amerika Serikat bukan satu-satunya destinasi yang ditawarkan ke warga negara Thailand.
Agen perjalanan lain, Udachi, mengiklankan "VACCation in Russia" selama 23 hari untuk menerima vaksin Sputnik V dengan tarif 210 ribu baht (sekitar Rp95,9 juta).
Upaya vaksinasi utama Thailand akan dimulai pada bulan Juni dengan suntikan AstraZeneca (AZN.L) yang diproduksi secara lokal.
Wabah terbaru telah menyebabkan lebih dari setengah dari total 74.900 infeksi dan 318 kematian.
Kementerian pariwisata Thailand pada hari Rabu (5/5) memperingatkan bahwa calon peserta "wisata vaksin" harus memeriksa paket vaksinasi dengan cermat, setelah kementerian luar negeri mengatakan peraturan Amerika Serikat dapat berbeda di setiap negara bagian.
Lihat juga:FOTO: Merana Phuket Tanpa Jutaan Turis |