Dua Turis Masuk Daftar Hitam Dilarang Wisata ke Tembok China

CNN Indonesia
Jumat, 14 Mei 2021 09:42 WIB
Dua turis Senegal dilarang mengunjungi Tembok China (Great Wall), setelah masuk ke salah satu situs yang belum selesai dibangun.
Dua turis Senegal dilarang mengunjungi Tembok China (Great Wall), setelah masuk ke salah satu situs yang belum selesai dibangun. (AFPTV).
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua turis asal Senegal dilarang masuk ke area wisata Tembok Besar China, setelah masuk tanpa izin ke salah satu situs kuno, Mutianyu, yang belum selesai dibangun.

Petugas tempat wisata setempat menerangkan kedua turis itu dilaporkan oleh wisatawan lain yang sedang berkunjung karena mengabaikan tanda 'dilarang' menyeberang atau memanjat.

Mengutip CNN, Jumat (14/5), sebagian area Tembok China di sektor Mutianyu tidak stabil dan masih perlu diperbaiki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi keamanan, batu-batu Tembok Besar China berpotensi lepas. Jadi, jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan terluka. Itu (Great Wall) tidak untuk dipanjat," tulis pernyataan petugas dalam akun We Chat.

Dalam unggahan foto, seorang pria berjaket hitam sedang duduk di dinding. Sedang, temannya berjaket abu-abu tengah berjalan di bagian tembok yang belum selesai direstorasi.

Pengelola tempat meminta pengunjung untuk menghormati dan melindungi situs kuno yang merupakan salah satu situs warisan dunia seperti ditetapkan UNESCO.

Usai mengetahui perilaku kedua pria itu, pengelola segera mengambil tindakan tegas yang sesuai termasuk menuliskan ke dalam daftar hitam, serta membatasi keduanya untuk masuk kembali dan membeli tiket.

Menurut surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah, ini kali pertama orang asing ditambahkan ke daftar larangan masuk area pariwisata, untuk mendorong perilaku yang lebih 'beradab' di tempat wisata.

Peristiwa itu menjadi viral di aplikasi Weibo di China. Netizen mengomentari aksi kedua turis itu. Banyak netizen menyatakan dukungan atas keputusan pengelola tempat wisata itu.

"Baik orang China atau orang asing, mereka harus diperlakukan sama jika mereka melanggar peraturan." bunyi komentar salah satu netizen.

Pada Maret lalu, tiga turis China ditahan dan dijatuhkan denda usai merusak bagian Tembok China. Pengelola mengimbau siapapun yang tertangkap melakukan hal serupa juga akan ditangkap.

Tembok China adalah salah satu tempat wisata paling populer di China, menarik lebih dari 10 juta pengunjung setahun sebelum pandemi. Bahkan tahun lalu, lebih dari 48.000 orang berkunjung setiap hari selama musim libur di pengujung tahun.

(can/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER