China Tutup Gerbang Pendakian ke Everest

CNN Indonesia
Senin, 17 Mei 2021 13:50 WIB
Pemerintah China menutup gerbang pendakian ke Everest dari sisi negaranya, demi mencegah penularan virus Corona di puncak tertinggi di dunia itu.
Pendaki melintasi Gletser Khumbu menuju puncak Gunung Everest pada 2 Mei 2021. (AFP/PRAKASH MATHEMA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China menutup gerbang pendakian ke Everest dari sisi negaranya, demi mencegah penularan virus Corona di puncak tertinggi di dunia itu.

Larangan pendakian diumumkan karena kekhawatiran risiko infeksi Covid-19 oleh pendaki yang melakukan perjalanan dari Nepal, tempat pandemi berkecamuk.

China adalah negara pertama yang dilanda pandemi pada akhir 2019, dan sejak itu pemerintahnya memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat demi menekan angka penularan dan kematian akibat COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah China saat ini dikhawatirkan oleh lonjakan infeksi dari luar negeri.

Dengan semua perbatasan ditutup sejak Maret 2020, China sekarang khawatir tentang risiko penularan di puncak yang tertutup salju - yang berbagi dengan Nepal di 8.848 meter di atas permukaan laut - saat musim pendakian musim semi dimulai kembali.

Nepal, tetangga India, telah dilanda gelombang kedua epidemi, tepat ketika negara bagian Himalaya itu berencana untuk membuka kembali gerbang pariwisatanya pada musim panas ini setelah musnahnya musim pendakian pada tahun lalu.

Dalam beberapa pekan terakhir, virus Corona telah tercatat di base camp dari sisi pendakian Nepal.

Mengingat situasi kesehatan, "semua kegiatan pendakian dibatalkan", media pemerintah mengatakan Jumat (14/5).

Badan tersebut mengatakan keputusan itu dibuat oleh Administrasi Olahraga China. Tidak jelas berapa lama dekrit itu akan diberlakukan.

Awal pekan lalu, China mengatakan akan membentuk "garis pemisah" di puncak Everest untuk melindungi pendaki yang melakukan perjalanan dari sisi negaranya, sehingga tidak berbaur dengan pendaki yang datang dari sisi Nepal.

Tetapi Beijing tidak merinci bagaimana mereka bermaksud menandai wilayahnya di puncak sempit gunung tertinggi di dunia, tempat hanya beberapa pendaki yang dapat muat dalam satu waktu.

(afp/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER