![]() |
Lakukan perjalanan kembali ke masa lalu di kota Jericho, untuk menjelajahi reruntuhan rumit dan lantai mosaik Istana Hisham (Qasr Hisham) yang awalnya dibangun pada tahun 747 Masehi sebagai resor musim dingin.
Juga berada di Tepi Barat, Desa Sebastia (juga dikenal sebagai Sabastiya) adalah situs sejarah utama di Timur Tengah, dan sedang dipertimbangkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Didirikan sekitar 876 SM, desa ini dianggap penting selama periode Bizantium sebagai rumah makam Yohanes Pembaptis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah kuil, masjid, dan dua gereja akhirnya ditambahkan, dan wisatawan dipersilakan untuk berkeliling di antara reruntuhan tersebut.
Lihat juga:FOTO: Peselancar Jalanan Gaza |
![]() |
Jangan lewatkan kesempatan untuk menceburkan diri ke Laut Mati, objek wisata paling populer di Timur Tengah.
Mineral Laut Mati seperti natrium, kalium, dan magnesium juga memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa, salah satunya bagi kulit.
Saat berenang, oleskan lumpur hangat dan tebal yang ditemukan di sekitar garis pantai dan biarkan mengering sebelum dibilas untuk mendapatkan kulit yang mulus.
Lihat juga:FOTO: Dua Kisah di Kota Tua Yerusalem |
![]() |
Wisata kuliner di Palestina bisa dilakukan di kota Nablus. Di sini ada banyak restoran dengan menu tradisional yang merupakan percampuran Mediterania dan Timur Tengah, seperti knafeh.
Juga dikenal sebagai konafa, makanan penutup berupa keju goreng ini berbahan keju kambing yang dilapisi dengan parutan gandum dan sirup manis, dilapisi pistachio tumbuk, kemudian digoreng dalam wajan bundar raksasa.
![]() |
Tidak ada yang berpikir akan adanya pesta bir Oktoberfest di Timur Tengah. Tetapi tidak demikian halnya di pemukiman mayoritas Kristen di Taybeh.
Di sana, lereng bukitnya banyak dihuni oleh kebun anggur nan lezat. Wisatawan bisa sekaligus bermalam di Taybeh Golden Hotel.
Desa ini juga merupakan rumah bagi tempat pembuatan bir pertama di Timur Tengah, yaitu Taybeh Beer.
Mengutip tulisan dari GlobeGuide, Taybeh Beer didirikan pada tahun 1994, atas ide dari kakak beradik David dan Nadim Khoury yang sempat tinggal di Amerika Serikat selama 20 tahun.
Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan ekonomi lokal dengan memperkenalkan bir buatan lokal, yang dibuat tanpa bahan tambahan atau pengawet.
Nadim akhirnya mewariskan pengetahuan ini kepada putrinya, Madees, yang kini menjadi satu-satunya pembuat bir wanita di Palestina.
Cobalah untuk berkunjung pada awal Oktober, ketika Taybeh Beer menyelenggarakan perayaan Taybeh Oktoberfest tahunan mereka.
Lihat juga:FOTO: Pantai Pelepas Penat di "Penjara" Gaza |