Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Wimar Witoelar meninggal dunia pada Rabu (19/5). Wimar mengembuskan napas terakhirnya pada usia 75 tahun.
"Terima kasih doanya untuk rekan-rekan media, teman-teman, dan sahabat WW [Wimar Witoelar] di mana pun berada. Mohon WW dimaafkan. WW sudah pergi dengan tenang sekitar pukul 9 pagi," tulis Direktur InterMatrix Communication (IMX), Erna Indriana, dalam pesan singkat.
Sebelum tutup usia, Wimar menghadapi kondisi kritis akibat sepsis yang dialaminya. Wimar juga sempat menjalani perawatan intensif di RS Pondok Indah, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepsis merupakan kondisi media yang disebabkan oleh timbulnya peradangan akibat infeksi. Sepsis menjadi respons tubuh terhadap infeksi parah yang kerap kali menimbulkan kematian.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 48,9 juta kasus sepsis pada tahun 2017. Sebanyak 11 juta di antaranya menyebabkan kematian. Dengan kondisi sedemikian rupa, sepsis menyumbang 20 persen pada angka kematian global.
Masih pada data yang sama, hampir setengah dari seluruh kasus sepsis secara global terjadi pada anak-anak. Sebanyak 2,9 juta di antaranya menyebabkan kematian anak-anak di bawah usia lima tahun (balita).
Jika tak ditangani dengan cepat dan tepat, sepsis dapat menyebabkan syok septik, kegagalan banyak organ, dan kematian.
Mengutip Healthline, sepsis berkembang saat senyawa kimia yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh ke aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Pada dasarnya, infeksi apa pun bisa memicu sepsis. Namun, ada beberapa jenis infeksi yang paling umum memicu sepsis, di antaranya radang paru-paru, infeksi perut, infeksi ginjal, dan infeksi pada aliran darah.
Tak hanya itu, peningkatan resistensi antibiotik juga dapat memicu sepsis. Resistensi terjadi saat antibiotik kehilangan kemampuannya untuk melawan atau membunuh patogen seperti virus dan bakteri penyebab infeksi.
Simak tahapan dan gejala sepsis pada halaman berikutnya.