5 Kelainan Penis Pada Bayi, Termasuk Kelainan Hipospadia
Beberapa bayi baru lahir bisa lahir dengan kelainan pada bagian genitalia, termasuk kelainan hipospadia.
Penyebabnya bisa berbagai macam, mulai dari kondisi genetik hingga faktor lingkungan. Namun dengan penanganan medis yang tepat, kelainan genital bisa diobati.
Setiap orang tua pasti berharap anaknya lahir dalam keadaan sehat sempurna. Meski sudah menerapkan pola hidup sehat semasa kehamilan, kelainan genital bisa tetap terjadi karena faktor genetik.
Dokter Spesialis Urologi Anak Rumah Sakit Siloam ASRI, Irfan Wahyudi mengatakan ada beberapa jenis kelainan genital yang umumnya terjadi pada bayi laki-laki. Kelainan pada penis bayi juga bukanlah aib dan bisa disembuhkan dengan tindakan medis.
"Sebagian besar kasus kelainan genitalia tidak menimbulkan kematian sehingga tidak terungkap, padahal ini bisa mengganggu fungsi seksual dan biologis seseorang jika dibiarkan hingga dewasa nanti," kata Irfan dalam webinar, Jumat (4/6).
Berikut 5 kelainan penis pada bayi baru lahir, termasuk kelainan hipospadia.
-Fimosis
Fimosis adalah kelainan penis di mana lubang saluran kemih tertutup oleh kulit penis. Irfan mengatakan, kondisi ini umum terjadi pada bayi dan biasanya akan normal dengan sendirinya.
Tapi pada beberapa kasus, fimosis memerlukan penanganan medis. Terutama jika lubang kemih benar-benar tertutup oleh kulit penis sehingga membuat bayi sulit buang air kecil dan menyebabkan infeksi.
Biasanya dokter akan merawat fimosis dengan pemberian salep steroid pada bayi. Jika tak kunjung membaik, maka akan dilakukan operasi pembedahan.
"Bagi orang tua dengan bayi yang mengalami fimosis, jangan menarik paksa kulit biar lubang kemih kelihatan. Hal itu akan membuat penis terluka dan menyebabkan jaringan parut, bahkan bisa infeksi," kata Irfan.
-Mikropenis
Mikropenis adalah kondisi saat seorang laki-laki memiliki ukuran penis di bawah normal. Irfan mengatakan, penyebab mikropenis masih belum diketahui secara pasti. Tapi kelainan hormonal bisa jadi salah satu faktor.
Meski demikian, kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Mikropenis bisa dideteksi bahkan saat bayi baru lahir.
Penis bayi normal biasanya berukuran 2,5 sentimeter. Pada bayi dengan mikropenis, ukurannya kurang dari 1,9 sentimeter. Jika dibiarkan maka pertumbuhan penis akan terhambat dan membuatnya tidak percaya diri ketika dewasa nanti.
"Penanganannya bisa dengan terapi hormon sejak bayi, jika sudah dewasa bisa dilakukan rekonstruksi [pembedahan]," ucap Irfan.