7 Cara Mengelola Keuangan Pasca-Cerai
Perceraian bisa membuat seseorang kehilangan sebagian harta dan pemasukannya. Agar tak terjadi masalah finansial di kemudian hari, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
Perceraian mungkin tak diinginkan. Tapi seiring berjalannya waktu, perceraian bisa jadi tak bisa dihindari. Pasangan mungkin menghadapi masalah yang tak kunjung ada jalan keluarnya, atau tak lagi ada kebahagiaan ketika hidup berpasangan.
Bercerai juga akan memengaruhi kondisi finansial keduanya. Selama menikah, pasangan suami istri yang sama-sama bekerja akan mendapat penghasilan ganda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika salah satu pasangan tidak bekerja, tentunya pendapatan berkurang, bahkan tidak memiliki pemasukan sama sekali.
Agar hidup tak sengsara karena bercerai, berikut tips mengelola keuangan pasca-cerai.
1. Mengenal aset pribadi
Umumnya, masyarakat Indonesia tidak melakukan perjanjian pranikah sehingga ketika bercerai seluruh aset akan menjadi milik bersama.
Oleh karena itu, ketika bercerai, maka harta benda yang diperoleh sejak menikah akan dibagi dua. Biasanya harta ini disebut harta gono-gini.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenal aset Anda dari pembagian hasil harta gono-gini tersebut.
"Buatlah daftar mengenai aset-aset yang Anda miliki lewat sebuah neraca keuangan. Simpan baik-baik bukti akan kepemilikan aset tersebut," kata Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar, melalui keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
2. Bijak memakai harta gono gini
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andi Nugroho menyarankan bijak menggunakan harta gono-gini pasca cerai.
Harta tersebut idealnya tidak seluruhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca-cerai. Tapi juga ditabung, atau menginvestasikan harta tersebut agar tidak habis begitu saja.
"Secara logis, setelah bercerai orang akan berpikir untuk hemat karena harta atau pemasukannya berkurang. Berhemat boleh, tapi jangan sampai stres, harta tersebut juga idealnya ditabung kembali," kata Andi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/6).
3. Mengelola pengeluaran dengan baik
Pasangan biasanya akan menerapkan sistem penggabungan pendapatan atau joint income saat menikah. Jika bercerai, maka tentunya pemasukan akan berkurang sementara pengeluaran bisa jadi tetap.
"Atur baik-baik pengeluaran dengan menyusun laporan ke kas pribadi," kata Aulia.
Aulia menyarankan untuk mengelola pengeluaran dengan baik. Membagi pendapatan untuk dana sehari-hari, dana darurat, dan dana proteksi agar pengeluaran tak melebihi pemasukan.