Jakarta, CNN Indonesia --
Migrasi merupakan bagian penting dalam kehidupan fauna, termasuk hewan laut. Secara periodik, hewan laut selalu melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lain, mencari sumber makanan, tempat berkembangbiak, sampai suhu yang nyaman.
Penelitian LIPI yang dipublikasi dalam situsnya menjelaskan bahwa beberapa spesies laut berpindah lokasi seiring peningkatan suhu laut. Sekumpulan ikan secara gradual pindah dari perairan hangat ke perairan yang lebih dingin.
Para ilmuwan dan penyelam terus mempelajari berbagai migrasi hewan laut selama beberapa dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip artikel yang diterbitkan Professional Association of Diving Instructors (PADI) dan berbagai sumber lainnya, berikut momen migrasi hewan laut terbaik dan yang paling mengagumkan di dunia:
1. Paus Bungkuk
Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) merupakan spesies rorqual terbesar. Panjang Paus Bungkuk dewasa sekitar 12-16 meter dan memiliki berat 36 ribu kilogram.
Paus Bungkuk termasuk hewan akrobatik, sering muncul di permukaan air.
Menyaksikan Paus Bungkuk bermigrasi bisa jadi pengalaman yang luar biasa. Salah satu tempat yang dapat dikunjungi untuk menyaksikan fenomena itu adalah di kepulauan Polinesia Tonga.
Biasanya, Paus Bungkuk bermigrasi dari bulan Agustus sampai September. Mereka datang dari Antartika yang dingin demi mencari suaka yang hangat untuk bayi mereka yang baru lahir.
Sehingga jika datang pada bulan tersebut, pengunjung dapat melihat bayi-bayi Paus Bungkuk yang lucu.
 Paus bungkuk (Dok.Wikipedia) |
2. Kepiting Laba-laba
Kepiting Laba-laba merupakan spesies kepiting yang paling besar. Panjang kakinya bisa mencapai 3,8 meter dan berat mencapai 19 kilogram.
Kepiting Laba-laba berasal dari perairan Jepang. Mereka cukup langka dan diburu banyak orang.
Mungkin salah satu migrasi paling aneh terjadi di perairan Melbourne, Australia. Ratusan kepiting Laba-laba berkumpul untuk bermigrasi massal. Mereka berjalan berbaris melintasi dasar laut seperti sedang parade.
Setelah berjalan berbaris, kepiting-kepiting itu berkumpul dan saling menumpuk seperti membentuk piramida.
Tumpukan itu terlihat menggeliat dan sedikit bergetar saat lebih banyak kepiting memanjat, mendekat dari segala arah sejauh mata memandang.
Migrasi Kepiting Laba-laba dimulai saat air mendingin, antara bulan April dan Juni. Migrasi ini hanya berlangsung sekitar satu minggu.
Menyelam adalah pilihan terbaik untuk menyaksikan fenomena migrasi tersebut. Setidaknya akan menyaksikan tumpukan piramida Kepiting Laba-laba.
 Kepiting Laba-laba. (iStockphoto/keiichihiki) |
3. Ikan Pari Manta
Ikan Pari Manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya, dari ujung sirip satu ke ujung siri lainnya, mencapai hampir 6 sampai 7 meter.
Bobot terberat manta rata-rata 1.400 kg. Ikan ini termasuk ikan yang ramah terhadap manusia.
Ikan Pari Manta tinggal di perairan tropis yang hangat. Saat migrasi, mereka akan melakukan perjalanan jauh demi mendapatkan makanan. Ahli biologi baru mulai memahami pola migrasi mereka, dan masih banyak yang belum diketahui tentang hewan besar ini.
Melihat hanya satu Ikan Pari Manta saja bisa mengesankan, apalagi melihat segerombolan ikan ini bermigrasi.
Para ilmuwan menyebut migrasi pari manta bisa ditemui di Maladewa, Hawaii, dan Fiji.
Di sana akan terlihat lebih dekat saat Ikan Pari Manta jungkir balik dengan elegan dan berenang berkelompok menebus lautan.
 Ikan Pari Manta. (iStockphoto/JFibu) |
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
4. Hiu Martil
Hiu Martil ialah hiu yang besar. Kepalanya berbentuk pipih dan melebar ke samping seperti martil, dengan lebar kurang dari sepertiga panjang tubuhnya.
Hiu Martil biasanya ikan yang sulit dikenali. Ikan ini pemalu dan sering menyendiri. Namun, pada waktu-waktu tertentu sepanjang tahun, hiu ini berkumpul untuk berkembang biak.
Meski hiu-hiu ini besar, menyelam bersama mereka akan sangat menyenangkan. Bahkan, ada tempat-tempat penyelaman yang dikenal sebagai "Segitiga Martil."
Migrasi Hiu Martil berpusat di Malpelo, Kepulauan Cocos, dan Kepulauan Galapagos.
Kepulauan Cocos bisa didatangi dari Juni hingga September. Sementara itu, Galapagos dari Juni hingga November dan Malpelo setiap saat sepanjang tahun.
 Ikan Hiu Martil. (iStockphoto/Eladio Arvelo) |
5. Ikan Sardine
Migrasi terbesar dan mungkin paling menarik di dunia adalah migrasi Ikan Sardine di garis pantai Afrika Selatan.
Migrasi Ikan Sardine biasanya terjadi mulai bulan Mei sampai Juni. Mereka bermigrasi dalam jumlah yang banyak, bisa sampai jutaan ekor, sehingga dapat dilihat dari kejauhan.
Meski dalam jumlah yang banyak, gerakan mereka teratur, seperti ada yang mengatur dengan telepati.
Beberapa hewan laut lain biasanya ikut mewarnai migrasi Ikan Sardine, namun mereka datang untuk memangsanya. Ratusan lumba-lumba, hiu, burung laut akan tampak dalam momen migrasi Ikan Sardine.
Hewan dari berbagai spesies bakal bekerja sama untuk "menyudutkan" Ikan Sardine, mulai dari lumba-lumba atau hiu yang memutari rute mereka hingga burung laut yang memangsanya saat mereka berloncatan ke atas air.
Afrika Selatan adalah satu-satunya tempat di dunia di mana dapat menyaksikan migrasi yang menakjubkan ini, di mana arus dingin masuk ke Agulhas Bank melewati Mozambik, lalu air yang lebih hangat menunggu di Samudera Hindia.
 Ikan Sardines. (iStockphoto/richcarey) |
6. Penyu
Sebagian besar penyu bermigrasi di antara tugasnya mencari tempat mencari makan dan tempat bertelur, dan secara musiman ke perairan yang lebih hangat.
Seringkali migrasi ini membawa mereka ratusan bahkan ribuan kilometer jauhnya dari tempat asalnya. Dengan telemetri satelit, para ilmuwan dapat melacak pergerakan penyu antarwilayah dan bahkan melintasi seluruh laut dunia.
Penyu bersarang di daerah tropis dan subtropis di seluruh penjuru dunia. Baik jantan maupun betina akan bermigrasi lalu bersarang untuk berkembang biak, umumnya di daerah tempat mereka dilahirkan.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana penyu dewasa dapat menavigasi lagi ke pantai kelahiran mereka, namun, para peneliti berpikir mereka mungkin menggunakan sejumlah petunjuk termasuk arus laut, medan magnet bumi, dan kadar kimia air.
Perairan Indonesia masuk dalam salah satu destinasi mograsi kawanan Penyu Belimbing.
Di Atlantik, mereka pergi dari pantai Karibia, Pantai Timur Amerika Serikat, lalu Kanada.
Di Pasifik, banyak yang pergi dari Asia Tenggara (Indonesia dan Malaysia) ke California dan kemudian masuk ke perairan Alaska.
 Penyu Belimbing. (Dok. Kemenparekraf). |
7. Lumba-lumba Hidung Botol
Ada banyak jenis lumba-lumba di dunia. Lumba-lumba Hidung Botol Indo-Pasifik ditemukan di Samudera Hindia, mulai dari Indonesia hingga Australia hingga Afrika Selatan, Laut Merah, dan di perairan tropis dan subtropis Pasifik barat.
Variasi suhu air, pergerakan ikan buruan, dan kebiasaan makan dapat menjelaskan pergerakan musiman beberapa lumba-lumba ke dan dari daerah tertentu.
Beberapa lumba-lumba di kawasan yang bersuhu dingin menunjukkan kecenderungan yang jelas terhadap migrasi musiman, melakukan perjalanan lebih jauh ke selatan saat musim dingin tiba.
Misalnya, Lumba-lumba Hidung Botol di perairan Atlantik di Amerika Serikat bermigrasi secara musiman antara New Jersey dan Carolina Utara.
Lumba-lumba di perairan yang lebih hangat menunjukkan pergerakan musiman yang kurang ekstensif dan terlokalisasi.
 Lumba-lumba. (CNN Indonesia/Safir Makki) |