Penyelenggaraan Olimpiade 2020 pada tahun ini masih menjadi pro dan kontra di tengah penduduk Jepang. Tapi yang saya lihat, pemerintahnya bisa dibilang "nekat" menyelenggarakannya, demi bergeraknya kembali roda perekonomian.
Saya pernah baca di salah satu riset dari Nomura Research Institute, bahwa jika Jepang tak menggelar olimpiade maka negara akan rugi sekitar 1,8 triliun yen. Sedangkan jika tetap digelar, mungkin "hanya" rugi 147 miliar yen.
Pemerintah Jepang tentu sudah melakukan antisipasi pencegahan virus Corona demi penyelenggaraan ajang olahrga empat tahunan yang bergengsi ini. Hanya atlet yang boleh datang, dan pertandingan cuma digelar di Tokyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak papan nama berbahasa Inggris yang sudah terlihat di pusat kota untuk panduan turis, tapi sayangnya Olimpiade Jepang tahun ini bakalan sepi.
Jujur, saya belum banyak pelesir di sekitaran Jepang. Tapi kalau ingin wisata yang "Jepang banget", pembaca CNNIndonesia.com bisa menyambangi Fushimi Inari Taisha yang terkenal dengan gapura merahnya atau hutan bambu di Sagano.
Kalau yang ingin lebih sepi turis, mungkin bisa menyambangi Nara, yang terkenal dengan pedesaan tradisionalnya dan kawanan rusanya, atau rute Enoshima-Kamakura, yang merupakan pesisir pantai. Jangan lupa naik kereta saat menyambanginya, sehingga keindahan pemandangan pesisir Jepang bisa lebih syahdu terasa.
Destinasi wisata favorit saya selama di Jepang ialah Atomic Bomb Dome di Hiroshima. Saya pertama kali ke sini saat menghadiri pertemuan yang digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang).
Sejarah Jepang saat dan setelah di bom atom bisa dilihat dengan jelas di sini. Tangga semen bercampur pecahan kaca yang meleleh saat bom meledak, lalu kembali mengeras, menjadi pemandangan yang pasti membuat kita terkesiap.
Saat ini ada banyak kesempatan untuk sekolah dan bekerja di Jepang. Apapun maksud tujuannya, pesan saya lebih baik mempelajari bahasa Jepang di Indonesia sebelum kedatangan, sekaligus mempelajari budaya hidup dan sosialisasi penduduknya, sehingga tak terkaget-kaget saat menginjakkan kaki ke sini.
Setelah sampai di Jepang, segera susun target, akan berapa lama sekolah atau bekerja. Jangan lupa, perbanyak teman WNI yang sudah lebih dulu sekolah atau bekerja di Jepang. Untuk kaum pelajar, bisa membuka media sosial PPI Jepang yang sering membagikan informasi terkini mengenai perkuliahan.
-
Surat dari Rantau adalah rubrik terbaru di CNNIndonesia.com. Rubrik ini berupa "curahan hati" dari WNI yang sedang menetap di luar negeri. Bisa mengenai kisah keseharian, pengalaman wisata, sampai pandangan atas isu sosial yang sedang terjadi di negara yang ditinggali. Tulisan yang dikirim minimal 1.000 kata dan dilengkapi minimal tiga foto berkualitas baik yang berhubungan dengan cerita. Jika Anda ingin mengirimkan cerita, silakan hubungi [email protected]
(ard)