Endometriosis: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Agu 2021 16:30 WIB
Rasa nyeri yang begitu hebat hingga mengganggu aktivitas bisa jadi salah satu pertanda endometriosis.
Ilustrasi. Rasa nyeri yang begitu hebat hingga mengganggu aktivitas bisa jadi salah satu pertanda endometriosis. (Thinkstock/9nong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nyeri perut saat haid adalah hal yang normal. Namun, Anda harus waspada pada nyeri perut tertentu saat haid. Kondisi tersebut bisa mengarah ke endometriosis.

Karena dianggap biasa, perempuan acap kali abai pada rasa nyeri luar biasa yang muncul saat menstruasi. Rasa nyeri kadang bisa membuat seseorang harus menunda aktivitasnya.

Padahal, perempuan patut waspada, sebab rasa nyeri hebat tak selalu akibat haid. Rasa nyeri juga bisa muncul akibat endometriosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Endometriosis?

Endometriosis merupakan jaringan mirip pelapis dinding rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rongga rahim dan memicu reaksi peradangan yang sifatnya menahun.

"Sering kita sebut kista coklat, terdapat di indung telur dan isinya cairan coklat. Bisa juga berada di dinding dalam perut, bisa juga di rahim, bahkan di paru dan otak," jelas ahli ginekologi sekaligus founder Smart IFV dan Wakil Direktur Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) UI, Profesor Budi Wiweko, Senin (14/6).

Apa Saja Penyebab Endometriosis?

Iko menyebut, ada beberapa teori untuk bisa menjelaskan penyebab endometriosis.

1. Darah haid yang membalik

Ginekolog asal Amerika Serikat, John Albertson Sampson menyebut, endometriosis timbul akibat darah haid yang membalik lalu masuk ke rongga perut.

Dari teori ini, seharusnya darah yang membalik dibersihkan oleh agen pembersih. Namun, pada perempuan yang mengalami endometriosis, timbul masalah sehingga darah tidak bersih sempurna.

Ilustrasi Wanita Datang BulanIlustrasi. Nyeri haid yang hebat saat menstruasi bisa jadi pertanda endometriosis. (DieterRobbins/Pixabay)

"Sel-sel endometriosis di darah haid menempel di perut bagian dalam lalu menimbulkan jaringan endometriosis dan timbul nyeri," jelas Iko.

2. Endometrium yang 'bandel'

Sebuah riset yang diterbitkan European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology pada 1999 menemukan bahwa endometriosis terjadi akibat selaput dalam rahim yang sifatnya 'bandel' atau sulit dikendalikan pertumbuhannya, lalu menempel di luar rahim.

Sel endometrium pada pasien endometriosis berbeda karena memiliki karakteristik seperti kemampuan melindungi diri dari sel imun, memproduksi estrogen sendiri dalam jumlah besar, kemampuan tumbuh dan menginvasi jaringan sekitar, serta membentuk pembuluh darah sendiri (vaskularisasi).

Lantas, apa yang membuat sel-sel endometrium pada pasien endometriosis 'bandel'? Jawabannya adalah resistensi progesteron yang seharusnya bisa mengendalikan pertumbuhan sel endometrium.

"Ternyata akibat resistensi hormon, jadi enggak bisa kerja. Yang ada malah hormon estrogen berlebih, sehingga sel endometrium tidak terkendali. Akibatnya, timbul jaringan endometriosis, ada jaringan parut dan terasa nyeri," jelas Iko.

Endometriosis: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER