Mengenal Geopark Maros-Pangkep yang Didaftarkan ke UNESCO

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 10:12 WIB
Kemenparekraf mendukung penuh proses pengajuan Geopark Maros-Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark.
Karst Rammang Rammang di Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Sandiaga menjelaskan, penilaian dari UNESCO nantinya akan berpusat pada tiga hal utama, yakni lingkungan, budaya, dan sosial.

"Banyak pekerjaan rumah, tentu kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Tadi kita lihat infrastruktur apa yang perlu kita hadirkan di sini, kita berkomitmen untuk sama-sama mendukung," kata Sandiaga.

Sandiaga pun mengapresiasi kehadiran Pusat Informasi Geologi Maros-Pangkep yang menghadirkan beragam informasi kebumian mengenai kawasan Geopark.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi kebumian yang ditampilkan antara lain tentang sebaran formasi batuan, sejarah geologi, bentang alam kars, aspek bencana geologi, sumber daya geologi, sejarah kehidupan, serta warisan geologi dan geopark.

"Keberadaan Pusat Informasi Geologi Maros-Pangkep diharapkan menjadi tempat penyebarluasan informasi kebumian agar masyarakat lebih mengenal dan memahami kondisi geologi dan sejarah bumi, sehingga masyarakat dapat berperan untuk melestarikannya. Selain itu, pusat informasi ini dapat berfungsi menjadi sarana wisata edukasi," kata Sandiaga.

Ditunjang dengan potensi ekonomi kreatif, Menparekraf optimistis kawasan Geopark-Maros akan menjadi salah satu kekuatan pariwisata Indonesia dan penopang bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Saya sempat saksikan bahwa produk ekonomi kreatif di Pangkep baik yang berbasis kuliner, kriya, maupun fesyen bisa sangat kita unggulkan. Terutama yang tadi saya cicipi, Pangkep Pamelo Salad. Mudah-mudahan bisa kita angkat sebagai produk ekonomi kreatif untuk keunggulan dari pariwisata dan ekonomi kreatif Pangkep ke depan," kata Sandiaga.

Desa wisata

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga sekaligus meresmikan Desa Wisata Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Hadirnya desa wisata ini diharapkan semakin memperkuat daya tarik wisata kawasan Geopark Maros-Pangkep, sehingga memberi peluang baru bagi masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Desa Wisata Rammang-Rammang juga dikenal dengan atraksi budaya, yakni tari tradisional Paduppa yang biasanya dihadirkan untuk menyambut tamu.

Wisatawan juga dapat menikmati produk ekonomi kreatif seperti suvenir khas yang berupa hasil kerajinan anyaman dari daun nipah, fesyen payet yang juga menjadi salah mata pencaharian warga Kabupaten Maros, dan juga kuliner seperti abon telur, ikan bandeng tanpa tulang, dan ikan kambu.

Terdapat juga fasilitas homestay dan rumah makan di Rammang-rammang Cafe Ecolodge and Coffee.

Di tahun 2019 jumlah pengunjung Rammang-Rammang mencapai lebih dari 50 ribu wisatawan dan memberikan dampak cukup besar bagi perekonomian masyarakat yang menawarkan jasa sewa perahu, tour guide, makanan, dan lainnya.

(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER