Kriteria Penderita Covid-19 yang Perlu Dibawa ke Rumah Sakit

CNN Indonesia
Senin, 21 Jun 2021 12:51 WIB
Kapan dan seperti apa kriteria penderita Covid-19 yang perlu dilarikan ke rumah sakit?
Ilustrasi. Kapan dan seperti apa kriteria penderita Covid-19 yang perlu dilarikan ke rumah sakit? (iStockphoto/juanrvelasco)

Barangkali satu-satunya hal negatif yang diinginkan semua orang adalah hasil tes Covid-19. Namun jika hasil terbukti sebaliknya, dokter spesialis paru, Agus Dwi Susanto, menyebut ada langkah-langkah yang perlu dilakukan, termasuk saat isolasi mandiri.

"Tentu kalau positif (Covid-19), dinilai dulu apa saya masuk dalam kategori orang tanpa gejala atau orang dengan gejala," kata Agus saat dihubungi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Selain itu, penting untuk melaporkan ke Satgas Covid di tingkat RT/RW dan kelurahan. Biasanya akan ada pendataan lalu pelaporan ke Puskesmas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus berkata dari Puskesmas baru akan dilakukan pelacakan dan penilaian terhadap orang yang positif jika layak isolasi mandiri atau perlu perawatan.

Selama isolasi mandiri, jika memungkinkan pasien setidaknya butuh memiliki alat seperti termometer dan oximeter untuk memantau suhu dan tingkat saturasi oksigen darah.

Agus berkata pemantauan juga baik jika ada pemantauan tekanan darah. Pasien mesti waspada dengan tanda-tanda 'bahaya' selama isoman sebab ini berarti pasien sebaiknya dibawa ke fasilitas kesehatan.

Yang perlu diperhatikan saat isolasi mandiri:

1. Frekuensi napas

Bermodal stopwatch di ponsel, ukur napas normal selama semenit. Satu hitungan napas berarti satu tarikan dan satu hembusan.

Normalnya, lanjut Agus, jumlah napas orang dewasa dalam satu menit sebanyak 16-20. Jika napas menjadi cepat semisal 24-30, ini harus segera dibawa ke dokter.

2. Demam

Demam yang tidak kunjung turun selama tiga hari berturut-turut selama isoman.

3. Denyut nadi

Denyut nadi sebaiknya dipantau rutin. Normalnya, denyut nadi orang dewasa sebanyak 80-90.

Jika makin cepat misal di angka 100 atau lambat di angka 30, sebaiknya ini jadi perhatian.

4. Tingkat saturasi oksigen

Oximeter digunakan untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah. Tingkat saturasi oksigen disebut normal jika menunjukkan antara 95-100 persen. Tingkat saturasi di bawah 90 dianggap sangat rendah.

5. Perhatikan kondisi tubuh dan gejala

Perlu waspada jika Anda merasakan gejala makin berat padahal awalnya hanya ringan. Tadinya merasa biasa saja lalu lemas. Ini perlu mendapat perhatian.

(agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER