Ida mengungkapkan bahwa lahirnya konstruksi sosial antara maskulin-feminin di masyarakat Indonesia juga tidak lepas dari sisi biologis.
"Ada pembenaran secara biologis di masyarakat, bahwa ovum posisinya menunggu dibuahi sperma. Sementara sperma bisa diproduksi dalam jumlah besar," ujar Ida.
Penjelasan biologis tersebut yang seringkali menjadi dasar sekaligus pembenaran mengapa perempuan harus mampu mengontrol diri. Pembenaran itu kemudian diterapkan oleh masyarakat dan menjadi kebiasaan yang diamini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penjelasan biologis tersebut menjadi pembenaran sehingga perempuan harus mampu mengontrol diri dan mau dikontrol oleh lingkungan sosial, sementara laki-laki cenderung bebas," tuturnya.
Sebagian masyarakat Indonesia mungkin masih menganggap masturbasi pada perempuan adalah hal yang harus ditutupi.
Namun dari sisi kesehatan, ada beberapa keuntungan masturbasi pada perempuan.
Menurut National Women's Health Network, masturbasi pada perempuan bisa membawa dampak kesehatan.
Ketika mengalami orgasme, tubuh akan melepaskan endorfin yang bisa meningkatkan mood dan perasaan bahagia.
Masturbasi juga memiliki manfaat kesehatan seperti meredakan kram saat menstruasi, meredakan ketegangan otot, memperkuat area panggul, dan membantu mendapatkan tidur lebih nyenyak.
(mel/chs)