Jakarta, CNN Indonesia --
Bayangkan, betapa bosannya bertemu dengan orang yang sama dari bangun tidur sampai bangun tidur lagi selama bertahun-tahun.
Seiring waktu, sebagian orang merasa ketertarikan terhadap pasangan memudar terutama ketertarikan secara seksual. Alhasil, seks jadi hambar dan nyaris seperti kewajiban.
Apa ini normal?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak perlu khawatir, ini sangat umum terjadi seiring berjalannya hubungan. Menurut psikolog Debi Silber, penurunan ketertarikan seksual pada pasangan terjadi saat kebutuhan dan harapan tidak terpenuhi. Apalagi saat orang mengkomunikasikan kebutuhannya tetapi tidak merasa didengar.
"Ini membuat kita merasa tidak penting, diabaikan dan di mata si dia kita tidak dianggap serius," ujar Silber mengutip dari She Knows.
Selain itu, ada faktor lain seperti faktor fisik di mana orang tidak peduli untuk terlihat menarik atau baik di mata pasangannya. Kondisi pandemi mau tidak mau membuat pasangan jadi lebih lama bersama di rumah. Tanpa disadari, dulu hal-hal yang terasa romantis lalu perlahan jadi biasa saja.
Akan tetapi, Anda dan pasangan tidak perlu khawatir sebab ketertarikan seksual bisa dibangun kembali dan dipertahankan.
1. Kencan berdua
Sudah menjadi suami istri bukan berarti tidak bisa 'pacaran' lagi. Psikoterapis Esther Perel menyarankan untuk membuat rencana kencan berdua untuk semalam secara rutin.
"Dapatkan pengasuh atau seseorang untuk menidurkan anak. Keluarlah sepanjang malam dan jangan khawatir tentang kapan Anda harus kembali ke rumah," kata Perel mengutip dari Vogue.
Kencan akan memberikan kegembiraan dan mengenang kembali kisah yang lalu. Pengalaman kencan dengan pasangan pun akan memberikan kesempatan buat Anda berdua lebih terbuka, kembali terhubung juga mendiskusikan solusi terbaik untuk masalah-masalah yang selama ini ditunda penyelesaiannya.
2. Mengenakan wewangian
Melansir dari Marriage, tak ada salahnya mengenakan wewangian meski Anda dan pasangan cuma di rumah. Saat wewangian menyatu dengan keringat atau aroma alami tubuh, ini akan menciptakan sensasi unik pada penciuman. Bahkan bukan tidak mungkin ini jadi feromon yang berpotensi membuat pasangan kembali melirik.
3. Bahasa tubuh yang baik
Karena sudah lama bersama, orang cenderung untuk 'ngasal' dalam bersikap atau menunjukkan bahasa tubuh. Mungkin Anda menyangkal dengan berkata bahwa inilah diri Anda yang sebenarnya. Padahal ketertarikan seksual berasosiasi dengan postur, gestur juga ekspresi wajah.
Ini bisa dilakukan dengan menatap mata pasangan saat mengobrol, tubuh condong ke arah si dia sebagai tanda perhatian penuh, juga menggenggam tangannya saat situasi dirasa penuh kecemasan atau ketakutan.
4. Menjadwalkan seks
Seks tidak selalu soal orgasme. Anggaplah orgasme adalah bonus saat bercinta dan tetap utamakan kesenangan. Tina B. Tessina, psikoterapis, merekomendasikan untuk menjadwalkan seks.
Kedengarannya tidak menyenangkan sebab sebagian pasangan lebih menyukai seks spontan, terlebih anak memang sudah menyita perhatian. Namun percayalah, seks yang terjadwal membuat Anda terus antusias dan menantikan waktu untuk berdua. Bahkan sebelumnya Anda bisa berdiskusi soal 'bumbu' apa saja yang patut dimasukkan dalam sesi ranjang ini.
5. Humor dan misteri
Katanya, orang yang rupawan bakal kalah dengan yang bisa membuat tertawa. Nyatanya, sedikit bumbu humor dalam rumah tangga membuat Anda atau pasangan terlihat lebih menarik.
Di samping itu, simpan beberapa hal jadi rahasia Anda. Mungkin ini sedikit berlawanan dengan prinsip keterbukaan dalam rumah tangga. Namun sebenarnya pasangan tidak harus tahu fantasi seks, rahasia atau permainan Anda di ranjang. Perel mengatakan ini akan membantu pasangan untuk menerima apa yang tidak mereka tahu.
"Faktanya, tidak tahu pasangan seperti apa seperti sesuatu tersembunyi di dalam kantong adalah apa yang akan menjaga misteri, rasa penasaran dan ketertarikan tetap hidup," ujarnya.